Sangat Langka Menyerang Anak-anak, Benarkah Anak-anak Kebal Virus Corona?
Sangat langka ada anak yang terkena virus corona dan menunjukkan gejala parah, apakah ini artinya anak-anak kebal virus corona?
Sangat Langka Menyerang Anak-anak, Benarkah Anak-anak Kebal Virus Corona?
TRIBUN-BALI.COM - Sangat Langka Menyerang Anak-anak, Benarkah Anak-anak Kebal Virus Corona?
Hingga hari ini, virus corona Wuhan China telah menyerang 27.723 orang dan membunuh 563 orang di 28 negara.
Virus ini tampak tidak pandang bulu dan menginfeksi begitu banyak orang dalam waktu singkat.
Namun data yang ada, menunjukkan usia median orang yang terinfeksi virus corona Wuhan China antara 49 hingga 56 tahun.
Sebaliknya, sangat langka ada anak yang terkena virus corona Wuhan China dan menunjukkan gejala parah.
Apakah ini artinya anak-anak kebal terhadap virus corona Wuhan?
Menurut Dr Malik Peiris, ketua virologi di University of Hong Kong, anak-anak tidak kebal terhadap virus corona Wuhan China.
Namun, ketika mereka terinfeksi, gejala yang mereka alami cenderung ringan sehingga luput dari pemantauan ahli.
Dilansir dari The New York Times, Rabu (6/2/2020), dia lantas berkata bahwa jika virus corona ini menyebar hingga ke seluruh dunia, maka kita mungkin akan melihat lebih banyak kasus virus corona Wuhan China pada anak-anak.
Dugaan Peiris dikuatkan oleh laporan yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet pada 24 Januari 2020.
Salah satu kasus yang dikaji dalam laporan tersebut adalah mengenai seorang anak berusia 10 tahun yang pergi ke Wuhan China bersama keluarganya.
Ketika kembali ke Shenzen, seluruh anggota keluarga anak tersebut, yang berusia 36-66 tahun, menunjukkan gejala-gejala pneumonia Wuhan China, dari demam, sakit tenggorokan hingga diare.
Anak tersebut juga ditemukan memilik tanda-tanda pneumonia di paru-parunya, tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala yang kasat mata.
Para ahli mencatat bahwa pola ini mirip dengan virus corona jenis lainnya, yaitu SARS dan MERS.