Winarta 13 Kali Disidang karena Jual Arak, Petani Pertaruhkan Nyawa, 16 Meninggal Sejak 2016

"Menjadi petani arak itu taruhannya nyawa. Setiap hari manjat pohon kelapa setinggi 10-20 meter. Makanya banyak petani arak meninggal dan cacat"

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Saiful Rohim
Petani arak di Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen memanjat pohon kelapa, Jumat (7/2/2020). Petani hendak ambil hasil irisan buah kelapa. 

Setelah hilang buihnya, baru dimasak di atas tungku besar dengan perapian sedang.

"Ketika akan dimasak, pokoknya dicari rasanya pahit agak masam. Saat memasak api tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil. Nanti diamkan sampai 12 jam. Dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore," papar ibu dua anak itu.

Dalam sebulan, Suwining dan suami bisa menghasilkan 50 botol arak.

"Kalau dijual paling seukuran botol tanggung itu Rp 10 ribu. Kalau botol besar Rp 30 ribu. Tapi jarang kita jual botol besar," ujarnya.

Taruhan Nyawa

Jam menunjukkan pukul 05.00 Wita, Jumat (7/2/2020).

Langit masih gelap. Kabut menyelimuti desa. Petani arak di Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem mulai siapkan peralatan untuk kumpul bahan baku arak.

Seperti pisau pengiris kelapa dan beberuk atau tempat untuk air irisan kelapa.

I Wayan Nirya (65), satu di antara ratusan petani arak desa Tri Eka Buana, selalu beraktivitas mulai pukul 05.00 Wita.

Langkah pertama adalah memanjat puluhan pohon kelapa setinggi 10 hingga 20 meter. Mereka memanjat tanpa bantuan alat apapun.

Sekitar pukul 15.00 Wita, kata Nirya, petani kembali panjat pohon kelapa untuk ambil air irisan kelapa.

Hasil sadapan ditimbun dalam gentong selama beberapa hari baru disuling selama 10 jam lebih.

Ancaman keselamatan menghantui petani arak.

"Menjadi petani arak itu taruhannya nyawa. Setiap hari manjat pohon kelapa setinggi 10-20 meter. Makanya banyak petani arak meninggal dan cacat karena jatuh dari pohon kelapa," kata I Wayan Nirya saat ditemui di rumahnya, Jumat (7/2/2020).

Diakuinya, menjadi petani arak banyak rintangan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved