Ini Tips Aman Memotong Babi Jelang Hari Raya Galungan
agar masyarakat yang melakukan pemotongan babi yang sifatnya massal memperhatikan sanitasinya dan dipastikan higienis.
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Huda Miftachul Huda
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Hari Raya Galungan dan Kuningan sudah dekat, memotong babi menjadi hal yang tak bisa dilewatkan.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Ketut Gede Nata Kesuma membagikan tips mengenai tata cara pemotongan babi menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan di tengah merebaknya isu suspect African Swine Fever (ASF) yang menyerang babi di Bali.
“Kami mengimbau agar pemotongan babi dilakukan secara aman menjelang Galungan dan Kuningan, juga sudah menyampaikan surat ke Kabupaten/Kota yang intinya memberikan imbauan kepada masyarakat cara aman mengkonsumsi daging babi,” kata Nata di Denpasar, Selasa (11/2/2020).
• Kasus Babi Mati dalam Jumlah Besar Terjadi Lagi, Babi Satu Kandang Milik Peternak Ini Habis
• Pemkab Jembrana Bakal Gelar Pesta Makan Babi Sepuasnya, Catat Tanggal dan Lokasinya
• 21 Ekor Babi Aria Suta Mati Mendadak di Buleleng, Kerugian Sekitar Rp 20 Juta
Adapun tips yang disampaikan Nata antara lain, pertama agar masyarakat yang melakukan pemotongan babi yang sifatnya massal memperhatikan sanitasinya dan dipastikan higienis, dengan dibantu pengawasan dari petugas Dinas Peternakan Kabupaten/Kota setempat.
Kedua, agar masyarakat mencermati dan pintar-pintar memilih daging babi yang sehat, dalam artian dagingnya layak konsumsi dan tentu harus dimasak dengan matang.
“Hindari menkonsumsi daging yang tidak sehat,” imbuhnya.
Ketiga, daging yang sehat secara visual dan kasat mata bisa dilihat dari warna dagingnya kemerahan, tekstur daging lembut dan lentur, serta tidak berbau.
“Sebaiknya membeli daging jangan di malam hari supaya warna dagingnya terlihat jelas agar mendapat daging yang sehat,” sarannya.
Di sisi lain, untuk sementara pihaknya mengimbau kepada para peternak agar tidak melakukan penambahan bibit babi selama 1,5 bulan sampai 2 bulan sejak babinya mati.
Peternak disarankan melakukan tindakan disinfeksi secara rutin seperti spraying pada kandang, supaya benar-benar kandang tersebut menjadi bersih dari bakteri dan virus.
Selanjutnya kandang yang sudah dibersihkan bisa dicoba diisikan seekor babi untuk dipelihara di kandang tersebut selama 2 minggu.
Alasannya masa inkubasi virus ASF diperkirakan selama 2 minggu.
Ketika sudah aman baru ditambahkan dengan babi yang lain. (*)