Pariwisata Turun, Badung Mulai Optimalkan Peningkatan Investasi
Pemerintah Kabupaten Badung mengharapkan adanya investasi untuk menunjang pendapatan Badung.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Ditengah pariwisata yang mulai menurun Pemerintah Kabupaten Badung mengharapkan adanya investasi untuk menunjang pendapatan Badung.
Bahkan dalam meningkatkan dan mengoptimalkan investasi di Badung, Selasa (11/2/2020) pemerintah setempat menggelar Rapat koordinasi (Rakor) Investment Centre Service (BISC) di Ruang Rapat Kriya Gosana Puspem Badung.
Rapat tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa dengan dihadiri Ketua Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung A.A. Ngr Aris.
Kadis Dinas Pemanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Badung Agus Aryawan menyampaikan saat ini kabupaten Badung akan melirik investor.
• Fakta-Fakta Lucinta Luna & Narkoba, Ditangkap Bersama Pasangan Hingga Pakai Sejak 6 Bulan Lalu
• Mahfud MD: Pemerintah Republik Indonesia Putuskan Tak Pulangkan Eks ISIS Maupun Terduga Teroris Ini
• Siswi SMP Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Sekolahnya, Sang Ayah Mengaku Pelupa
Sehingga Badung tidak selalu berpatokan pada Pariwisata saja.
“Iya memang rapat yang diselenggarakan tersebut untuk mengoptimalkan dalam peningkatan investasi di Badung,” katanya
Lanjut dijelaskan, BISC itu dibentuk dengan harapan kedepannya bisa menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah daerah untuk membantu melaksanakan promosi investasi.
Sehingga BISC tersebut nantinya akan menarik para investor untuk bisa berinvestasi di Kabupaten Badung.
“Arahnya memang kesana (Investasi –red). Jadi semua itu masih dilakukan pembahasan. Sehingga detailnya belum diketahui bagaimana prosesnya,” ungkapnya
Sementara itu Sekda Kabupaten Badung, Adi Arnawa mengatakan kedepannya Kabupaten Badung tidak bergantung pada pariwisata.
Akan tetapi Badung nanti targetnya juga bergerak di bidang agro karena kebutuhan agro di Bali masih di supplay dari luar Bali.
“Kalau kebutuhan agro di Bali itu semua bisa kita garap khususnya di Kabupaten Badung, kedepannya akan bisa meningkatkan perekonomian di Bali,” jelasnya.
Disinggung mengenai investasi yang dilakukan, Adi Arnawa mengaku masih dalam tahap pembahasan.
Hanya saja untuk mewujudkan agro tergarap maksimal perlu adanya dukungan investasi dari pihak swasta.
“Tentu sangat penting untuk membantu mewujudkan itu semua, karena membangun suatu daerah tidak bisa dengan APBD saja,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyadari, saat ini dunia pariwisata di Badung mulai melemah.
Dengan adanya virus corona wisatawan sedikit datang ke Bali khususnya Badung.
Sehingga akan mempengaruhi pendapatan maupun tingkat kunjungan di Badung.
“Kita harapkan kedepan, jika pariwisata ada kendala, kita masih tetap bisa jalan dengan adanya investasi itu,” pungkasnya. (*)