RS Mata Bali Mandara Lakukan Skrining, Skrining dan Operasi Katarak Tidak Dikenakan Biaya
"Dari RS Mata Bali Mandara tidak menarik biaya, namun persyaratannya pasien katarak harus ber-KTP Bali sebagai bentuk pertanggungjawaban," ujar Dokter
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Rumah Sakit Mata Bali Mandara mengadakan skrining katarak gratis.
Program ini merupakan bagian dari program penanggulangan gangguan pengelihatan dan kebutaan (PGPK).
Melalui kegiatan optomalogi komunitas pelayanan kesehatan mata masyarakat, RS Mata Bali Mandara sebagai puncak pelayanan di komite mata daerah provinsi Bali melaksanakan kegiatan secara rutin untuk penanggulangan kebutaan khususnya katarak.
• Aswata Kembali Ajak Agen Plesiran ke Nusa Penida Hingga Perth
• Pemerintah Buat Aturan Baru Pencairan Dana BOS, Dana Akan Turun Langsung ke Rekening Sekolah
• Kenapa Presiden Jokowi Pakai Istilah ISIS Eks WNI, Ini Penjelasan Istana
Untuk tahun ini dimulai dengan melakukan pengembangan ke retinopati diabetic, yaitu kelainan mata yang disebabkan oleh komplikasi penyakit diabetes.
Skrining merupakan proses penyaringan pasien.
Biasanya pihak puskesmas sudah melakukan skrining awal dengan kader atau pemegang program mata di puskesmas.
Setelah itu dari Dinas Kesehatan Kabupaten akan mengirimkan surat ke RS Mata Bali Mandara untuk dilakukan pengobatan.
• TV Nasional Ini Kembali Siarkan Pertandingan Liga 1, Total Ada 306 Laga Siaran Langsung
• Helikopter MI-17 Milik TNI AD Jatuh di Tempat Sakral di Pegunungan Mandala, Begini Evakuasinya
• 3 Siswa SMP Tendang dan Pukuli Seorang Siswi Berulang Kali, Begini Nasibnya Kini
Setelah ada laporan dari pihak Puskesmas RS Mata Bali Mandara langsung turun ke lapangan dan melakukan skrining final.
Jadi setelah skrining final dilakukan akan diputuskan mana yang layak dioperasi akan segera dioperasi.
Kegiatan operasi sendiri sudah terjadwal, jadi di setiap puskesmas sudah ada jadwal untuk skrining dan operasinya.
Sementara itu, skrining dan operasi katarak ini tidak dipungut biaya.
• Rompi Anti Peluru Seri III Karya Siswa di Denpasar Sabet Medali Emas dan Special Award di Thailand
"Dari RS Mata Bali Mandara tidak menarik biaya, namun persyaratannya pasien katarak harus ber-KTP Bali sebagai bentuk pertanggungjawaban," ujar, Dr. Putu Ayu Widiastuti, MPH, selaku Pengelola Kegiatan, Kamis (13/2/2020).
Putu menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan RS Mata Bali Mandara ke masyarakat.
• Antisipasi Virus Corona, Pesawat Garuda Indonesia Rute China Pastikan Pelayanan Sesuai Prosedur
• Polres Badung Temukan Motif Baru Transaksi Narkoba, Tempel Sabu di Dalam Toko Modern
Hal itu karena sebagian besar penderita katarak lansia dan mungkin keadaan ekonominya menegah ke bawah.
Selain itu hal ini dilakukan agar lansia bisa melakukan aktivitas-aktivitas ringan secara mandiri.
"Selain itu dokter spesialis mata juga terbatas. Mungkin saat ini sudah ada beberapa dokter mata di kabupaten, namun peralatannya belum mendukung."
"Maka sesuai dengan peraturan Provinsi Bali, untuk pemerataan akses pelayanan masyarakat RS Mata Bali Mandara melakukan kegiatan PGPK ini," Tambah, Putu.
Sampai saat ini, program ini sudah berjalan ke seluruh desa yang ada di Bali, kecuali di Kota Denpasar. Karena akses Kota Denpasar dalam mencari RS Mata Bali Mandara cukup dekat.
Sedangkan, Tim Dokter Spesialis yang bergerak di operasi katarak berjumlah 1 sampai 2 dokter.
Lalu perawatnya berjumlah 5 orang. Biasanya petugas puskesmas juga turut membantu pihak RS Bali Mandara. (*)