Tumpahkan Kerinduan Saat Nyepi Nanti, Ini Cerita Pramugari Batik Air Tim Penjemputan WNI di Wuhan
Rasa syukur terucap dari mulut seorang pramugari maskapai Batik Air yang ikut dalam misi penjemputan warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Rizki Laelani
Tumpahkan Kerinduan Saat Nyepi Nanti, Ini Cerita Pramugari Batik Air Tim Penjemputan WNI di Wuhan
TRIBUN-BALI.COM, BATAM - Rasa syukur terucap dari mulut seorang pramugari maskapai Batik Air yang ikut dalam misi penjemputan warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan.
Pramugari yang namanya enggan disebutkan ini bercerita banyak tentang pengalamannya dalam misi tersebut.
Mulai dari penjemputan, selama di dalam pesawat, hingga berada di karantina di Natuna, Batam
Cerita dan kisah dari tim yang membantu penanganan WNI dari Wuhan, China.
Dari mereka kita belajar cinta dan solidaritas kemanusiaan.
Berikut hasil wawancara Tribun Bali bersama pramugari dari Batam yang sudah merindukan keluarganya.
KINI masa observasi terhadap 285 orang di hanggar Pangkalan TNI AU Raden Sadjad di Pulau Natuna, Kepulauan Riau memasuki hari ke-12.
Mereka yang mengikuti observasi terdiri dari 238 WNI yang sebelumnya berada di Wuhan, China, 5 tim aju (advance), serta 42 orang yang tergabung dalam tim penjemput evakuasi.
• Semua Guru Honorer di Buleleng Tak Akan Gajian Jika Tak Punya Persyaratan Ini
Satu di antara cabin crew dari maskapai Batik Air yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan penjemputan ke Wuhan merasa bersyukur.
Sang pramugari bersyukur bisa terlibat langsung dari awal persiapan penjemputan, proses penjemputan, hingga saat ini dalam proses observasi yang berjalan lancar.
“Intinya saya dan crew hanya menjalankan tugas. Semua sudah dilakukan sesuai prosedur arahan pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan. Semua koordinasi berjalan baik dan lancar antar sesama team," ucapnya melalui sambungan telepon, Kamis (13/2/2020).
"Penumpang yang kami bawa semuanya dalam keadaan sehat. Tapi, sesuai prosedur tetap harus dilakukan semua tahapan. Hal itu atas arahan pemerintah."
"Saya harap semuanya berjalan lancar hingga selesai observasi,” ungkapnya.
Ramah saat memberi informasi, sang pramugari mengaku sempat was-was saat tahu mendapatkan schedule atau jadwal ikut dalam misi kemanusiaan penjemputan WNI di Wuhan.
• BREAKING NEWS: Nyaris 400 Orang di Buleleng Saat ini Positif Virus Dengue, Tejakula Terparah