Hari Valentine
BREAKING NEWS: Arti Valentine Bagi Muda-mudi, Orangtua Dan Pedagang Bunga di Denpasar
Banyak kalangan turut merayakan datangnya hari kasih sayang ini dengan mendatangi sejumlah toko bunga.
Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Eviera Paramita Sandi
Terutama oleh kalangan remaja.
Perempuan itu mengatakan pembeli datang silih berganti hingga sejak pagi tadi dirinya tidak sempat duduk.
“Tadi pagi lumayan, ada anak-anak muda sama orangtua juga. Rata-rata nyari bunga mawar merah. Ada juga yang sudah mesan dari kemarin seperti buket bunga gitu,” terangnya yang tengah melipat bungkus bunga.
Mengenai pendapatan, perempuan itu mengaku setiap Valentine mengalami peningkatan.
Di hari biasa, ia menjual bunga mawar merah dari harga Rp.3000 sampai Rp.5000 untuk mawar berukuran sedang, sementara Rp.7000 untuk mawar dengan warna yang jarang dijual seperti kuning, oranye, dan terkadang biru.
Sementara pada valentine, dirinya mengaku bisa menjual dengan harga Rp. 10.000 untuk mawar berukuran kecil.
“Valentine tahun lalu bisa jual sekitar 500 tangkai, sekarang kami tambah stoknya, semoga bisa laku lebih banyak lagi,” harapnya.
Sayangnya, tidak semua pedagang merasakan euforia Hari Valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari ini.
Seperti toko yang dimiliki Pak Agung di Jalan Mayjen Sutoyo.
Beliau mengatakan, Valentine sekarang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pendapatannya pun tidak jauh berbeda dari hari sebelumnya.
“Sekarang sudah berbeda. Tidak seramai tahun-tahun sebelumnya,” cetusnya kepada Tribun Bali.
Mengenai penyebabnya, Agung berpikir mungkin karena banyak pedagang yang beralih ke sosial media.
“Sekarang kan teknologi sudah canggih, jadi ada yang jualan bunga lewat online. Lebih gampang, tinggal pesan terus jemput. Saya sudah coba, tapi ya masih bertahap,” kata dia. (*)