Terkait Virus Corona, Menteri Luar Negeri China Keluhkan Negara yang Bereaksi Berlebihan
"Tetapi, ada juga sejumlah negara yang bereaksi berlebihan, sehingga memunculkan kepanikan yang tidak perlu," papar Wang Yi.
TRIBUN-BALI.COM, BEIJING - Pemerintah China mengeluhkan ada negara yang bereaksi berlebihan terhadap wabah virus corona yang sudah membunuh lebih dari 1.600 orang.
Menteri Luar Negeri Wang Yi membela cara negaranya dalam menangani virus, seraya mengakui bahwa wabah tersebut adalah "tantangan hebat".
Diwawancarai Reuters, Wang menuturkan pengendalian wabah itu sudah tertangani, dan menyebut baik China maupun dunia menghadapi tantangan akibat virus corona.
• Jelang Galungan, Harga Bawang Putih di Denpasar Alami Penurunan, Bawang Merah Naik
• Mark Zuckerberg dengan Senang Hati Bayar Pajak Lebih Besar di Eropa, Ini Alasannya
• Cerita di Balik Video Viral Gubenur Kalteng Membantu Korban Kecelakaan, Minta Ambulance Balik Arah
"Kami telah menerapkan upaya pencegahan dan kontrol sangat lengkap, sangat komprehensif, hingga saya yakin tak ada negara lain yang bisa melakukan seperti kami," klaim Wang.
Wang Yi yang juga menjabat sebagai Penasihat Negara China menuturkan, para pemimpin negara lain bakal melihat wabah ini adalah tantangan yang sangat serius.
Namun seperti dilansir Daily Mirror Sabtu (15/2/2020), Wang mengatakan bahwa Beijing bisa melakukannya seraya mengungkapkan keluhan.
Menteri berusia 66 tahun itu menjelaskan, sejumlah negara ada yang sudah menerapkan langkah karantina untuk mencegah infeksi Covid-19, nama resmi virus corona.
• Belum Ada Jaminan Bali Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Pieter Tanuri Masih Optimistis
• Data Terkini Korban Tewas karena Virus Corona di China Capai 1.662 Orang
• Dianggap Pertontonkan Adegan Tak Pantas Ini, Acara Program Hotman Paris Show Disanksi KPI
"Tetapi, ada juga sejumlah negara yang bereaksi berlebihan, sehingga memunculkan kepanikan yang tidak perlu," papar Wang Yi.
Dia memang tidak menyebut negara mana yang dimaksud. Namun pada awal Januari, AS mengumumkan keadaan darurat sejak patogen itu merebak.
"Secara bertahap, mereka akan menurunkan larangan ini. Sebab pada akhirnya, negara-negara ini butuh berinteraksi dengan China," klaim Wang.
• Penyekeban Galungan, Kendalikan Diri Agar Tak Dikuasai Sang Bhuta Galungan
• Dalam Omnibus Law, Pemerintah Akan Hapus Cuti Panjang Karyawan
Mantan Duta Besar untuk Jepang tersebut juga menampik tudingan bahwa Beijing tidak transparan dalam menangani wabah yang pertama kali terjadi di Desember 2019.
Dia mengacu kepada laporan sejumlah pejabat tinggi Partai Komunis baik di Wuhan dan Provinsi Hubei, wilayah pusat virus, dipecat pada pekan ini.
Wang juga menyebut Negeri "Panda" membuat pengorbanan bagi keamanan kesehatan dunia, di mana angka dia menyatakan angka infeksi di luar negeri tergolong rendah.
Dia memaparkan bahwa total kasus penularan yang terjadi di seluruh dunia sekitar satu persen dari total kasus yang dilaporkan di China.
"Ini adalah penyakit dengan tingkat infeksi mematikan. Jadi kami membuat pengorbanan demi keamanan kesehatan global," paparnya.
Total ada empat korban meninggal virus corona yang dilaporkan di luar China. Masing-masing terjadi di Perancis, Hong Kong, Jepang, dan Filipina.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Mengeluh Ada Negara yang Bereaksi Berlebihan atas Wabah Virus Corona"