Hari Raya Galungan

Hari Raya Galungan, Tenaga Medis RSUD Sanglah Tetap Siaga

Memperingati adanya Hari Raya Galungan pada Rabu (19/2/2020) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah siagakan sejumlah tenaga medisnya.

Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN BALI/ M. FIRDIAN SANI
RSUP Sanglah 

Hari Raya Galungan, Tenaga Medis RSUD Sanglah Tetap Siaga

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Memperingati adanya Hari Raya Galungan pada Rabu (19/2/2020) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah siagakan sejumlah tenaga medisnya.

Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengantisipasi datangnya pasien emergency atau yang sekarang beritanya tengah disorot dunia yaitu virus corona.

Menurut Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Sanglah, dr. Aru Duarsa, untuk kerja tenaga medis, seperti perawat dan dokter sudah diatur seperti hari biasa.

“Di Unit Gawat Darurat (UGD) akan disiagakan tujuh orang dokter spesialis antara lain dokter spesialis penyakit dalam, spesialis bedah, spesialis anak, spesialis kandungan, spesialis anastesi, spesialis radiologi, dan spesialis jantung. Sisanya on call,” kata dr. Ari Duarsa.

“Nanti misalkan ada pasian yang dikatakan suspect corona itu tetap ditangani sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang sudah ada. Jadi tidak ada tenaga medis tambahan khusus. Galungan rawat jalan tutup, jadi semua pasien yang datang diarahkan ke UGD,” terangnya kepada awak media.

Sementara itu, untuk tenaga perawat akan disiapkan 9 sampai 10 orang per shift.

Menurut Kepala Seksi Pelayanan dan Perawatan Rawat Inap I Made Udayana, perawat yang disiagakan memiliki kategori respon cepat yang cukup baik.

“Jadi dia (perawat) memiliki kompetensi mengelola kasus-kasus di tingkat kegawatdaruratan.

Nantinya diharapkan dapat menilai dengan cepat, melakukan koordinasi dengan baik, sehingga apa yang menjadi kebutuhan pelanggan yang notabene pasien bisa terpenuhi dengan baik,” ungkapnya.

Mengenai pelayanan di Ruang Isolasi Nusa Indah, Made Udayana menuturkan berjalan seperti biasa.

Pihaknya mengatakan penanganan untuk antisipasi kasus corona akan diperkuat.

“Kami akan bagi shiftnya lima sampai enam perawat di setiap ruang.

Konsepnya kalau nanti jumlah angka kunjungan kasus pengawasan meningkat, kami akan mengerahkan tenaga medis yang siaga di rumah untuk bisa membackup sehingga rasio kebutuhan terpenuhi,” kata dia.

Perihal kasus-kasus yang ditangani, pada saat Hari Raya Galungan yang diutamakan kasus yang lebih urgensi.

“Sebelumnya sudah kita sosialisasikan untuk kerjasama timnya. Pasien kasus-kasus emergency seperti kasus yang dianggap ketakutan tingkat tinggi dari keluarga seperti demam, stroke itu masuk emergency.

Sedangkan akses untuk mendapatkan obat sudah dipertimbangkan dari tingkat pelayanan poliklinik sehingga kontinuitas pelayanan bisa di rumah jadi tidak perlu dtg ke rumah sakit,” terang Made Udayana.

Made menambahkan, pengambilan obat di tingkat pertama sudah disiapkan di Pos Pelayanan Kesehatan (posyankes) tingkat I.

Pihak yang bertugas akan mempertimbangkan limit waktunya sehingga pasien tidak perlu datang ke rumah sakit.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved