Walau Sempat Grogi, Suprapta Tertantang Buat Gebogan Buah Berbentuk Burung

Jadi peserta lelaki diantara puluhan pembuat gebogan, Suprapta Tertantang Buat Gebogan Buah Berbentuk Burung

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Ketut Suprapta saat membuat gebogan 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dari 37 kelompok yang ikut lomba gebogan PKK, di Graha Sewaka Dharma Lumintang, Denpasar, Bali,  Minggu (23/2/2020) terselip dua orang peserta lelaki.

Salah satunya yakni Ketut Suprapta (42) tahun.

Dalam membuat gebogan kreasi ini ia berpasangan dengan istrinya sendiri, Nengah Marini (35).

Walaupun seorang lelaki yang biasanya asing dengan membuat gebogan, namun Suprapta terlihat sangat cekatan.

Tanda Kamu Telah Kecanduan Pornografi, Begini Risiko Kecanduan Pornografi

Berisikan Tujuh Lagu, Ini Keistimewaan yang Ada di Mini Album Arti Sahabat Angel Band

Status Singapura Oranye Virus Corona, Penerbangan Singapore Airlines Dari & Ke Bali Belum Terdampak

Bahkan kemampuannya tak kalah dengan peserta perempuan lainnya.

Hal ini terlihat dari caranya memotong janur, merangkainya menjadi hiasan.

Begitu juga saat menata buah-buahan yang digunakan pada gebogan.

Tangannya pun sudah sangat terlatih dalam hal ini.

Bahkan gebogan yang ia buat menyerupai burung garuda pada kendaraan Dewa Wisnu.

Ia bersama istrinya merupakan perwakilan dari Kelurahan Pedungan, Denpasar yang ikut dalam lomba Hari Kesatuan Gerak PKK Denpasar.

Ketika ditanya kenapa dirinya ikut dalam kegiatan ini, Suprapta mengaku bahwa kegiatan PKK tak hanya diikuti oleh perempuan saja, namun lelaki juga bisa ikut serta.

"Ya kebetulan ditunjuk kelurahan untuk gebogan, dan sebenarnya kan kegiatan PKK itu tidak harus perempuan saja yang ikut, lelaki pun bisa," katanya.

Dirinya mengaku baru pertama kali membuat gebogan dari buah ini.

Pasalnya, walaupun dia memiliki hobi membuat gebogan, namun yang dia buat adalah gebogan bunga.

"Ya saya tertantang sekali untuk membuat gebogan buah ini. Biasanya saya buat gebogan bunga, tumben sekarang buat gebogan bunga," akunya.

Bahkan untuk pembuatan gebogan ini, dirinya baru membuat konsepnya malam kemarin.

"Baru kemarin malam buat orat-oret designnya. Dan udah langsung eksekusi, di sini lagi kita cari-cari bentuknya," katanya.

Sebelumnya dirinya sempat latihan, namun yang dibuat saat latihan berbeda dengan yang dibuat saat lomba.

Ia mengaku sangat grogi membuat gebogan ini, apalagi beberapa orang mengerumuni dirinya yang sedang merangkai gebogan.

"Aduh grogi saya, ketug-ketug ini, perut saya sakit juga karena grogi," akunya.

Untuk membuat gebogan ini digunakan yakni terong baik terong belanda maupun terong kecil-kecil, tomat, buah jeruk, kubis, bunga matahari, bunga jempiring, maupun bunga ratna.

"Baru tadi paginya belanja untuk keperluannya dan di sini langsung kita eksekusi, entah apa jadinya. Ya ini burung sih tapi nggak tahu burung apa namanya," katanya.

Dengan waktu dua jam dirinya harus mampu membuat gebogan setinggi 1 meter.

Selain lomba membuat gebogan, juga ada beberapa jenis lomba lainnya yakni membuat canang sari, membuat cili, membuat perlengkapan kuningan, lomba membuat kisa dan lainnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Denpasar, IA Selly Dharmawijaya Mantra mengatakan bahwa perlombaan serangkaian Hari Gerak PKK ini adalah untuk meningkat kreativitas para kader PKK dan juga anak-anak dalam hal membuat sarana upakara.

"Ya ini untuk meningkatkan kreativitas dari anak-anak hingga kader PKK, kan ada lomba untuk anak-anak, juga lomba untuk ibu-ibu PKK," katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved