Virus Corona

Ratusan Pasien Baru Positif Terjangkit Virus Corona Bermunculan di Daegu, Korea Selatan

Hingga Senin (24/2/2020) pagi waktu setempat, pasien wabah corona di seluruh Korea Selatan bertambah 161 orang dari hari sebelumnya menjadi 763 kasus.

(Jung Yeon-je / AFP)
Pejalan kaki yang mengenakan masker di distrik perbelanjaan Dongseongro di kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 

TRIBUN-BALI.COM - Daegu menjadi salah satu kota selain Cheongdo yang dijadikan oleh Pemerintah Korea Selatan sebagai tempat karantina atau "zona perawatan khusus" untuk pasien yang terjangkit virus corona. 

Pekerja migran asal Indonesia di Daegu, kawasan selatan Korea Selatan menceritakan tentang aktivitas mereka di sana akibat wabah virus corona.

Melansir Antara (24/2/2020), dua pekerja migran asal Indonesia mengaku, masih harus bekerja meski kota tersebut telah menjadi pusat penyebaran utama virus corona.

Seorang pekerja migran asal Indonesia yang bekerja di produsen plastik di Daegu, Erik Priana menceritakan, pada umumnya para pekerja di kota tersebut tinggal di asrama dekat pabrik yang disediakan oleh perusahaan.

Karyawannya Terinfeksi Virus Corona, Pabrik Samsung Galaxy Z Flip di Korea Ditutup Sementara

Virus Corona Bukan Berasal dari Pasar Seafood Wuhan? Penelitian di China Ungkap Fakta Ini

"Sehingga kontak dengan penduduk kota yang meningkatkan risiko corona bisa diminimalkan," katanya kepada Antara pada Minggu (23/2/2020) malam. 

Menurutnya, banyak pimpinan pabrik di Daegu yang meminta para pekerja untuk tidak keluar dari asrama dan mengunjungi pusat kota selama satu bulan terakhir.

Perusahaan tempat Erik bekerja bahkan menyediakan layanan titip belanja kepada para pekerja yang membutuhkan bahan makanan.

Namun, dia sempat "mencuri waktu" untuk mengunjungi pusat kota pada akhir pekan itu.

Dalam pantauannya, sudut-sudut yang biasa ramai kini sepi, toko-toko tutup sementara dan apotek tidak beroperasi.

"Restoran-restoran Indonesia di sini sangat berkurang pengunjungnya," kata dia.

Upah turun akibat virus corona

Selain masih harus bekerja, pekerja migran Indonesia harus kehilangan sebagian penghasilan mereka.

Sebab, banyak produk pabrik dari Daegu tidak bisa diekspor karena kekhawatiran dunia internasional terhadap wabah corona.

"Karena pesanan berkurang, maka jam kerja juga berkurang. Upah pun turun tajam," kata dia.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Daffi Syahputra yang sudah bekerja selama hampir tiga tahun untuk produsen knalpot pemasok Hyundai di Daegu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved