Kru Kapal Diamond Princess Asal Bali
Dapatkan Pasokan Makanan Dari Warga Jepang, WNI Masih Tertahan di Dalam Kapal Diamond Princess
Puluhan WNI masih tertahan di dalam kapal Diamond Princess, Banyak Kru Sudah Dijemput Negara-nya Masing-Masing
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - I Ketut Janu Artika (28) dan puluhan WNI lainnya hingga, Selasa (25/2/2020) masih tertahan di dalam kapal Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang.
Mereka masih menantikan kepastian kepulangan ke tanah air.
Apalagi kru di daerah lain sebagian sudah dijemput oleh negara mereka masing-masing.
I Ketut Janu Artika menceritakan kondisi terkini di Kapal Diamond Princess yang berlabuh di Kota Yokohama, Jepang.
• Komisi I DPR Putuskan Proses Seleksi Calon Dirut TVRI Dihentikan Sementara
• Ashraf Sinclair Berlinang Air Mata Saat BCL Nyanyikan Lagu Ciptaannya 2015 Lalu
• DLHK Denpasar Akan Berikan Hadiah Bagi Desa & Kelurahan yang Mampu Olah Sampah dari Sumber
Beberapa penumpang maupun kru yang terindikasi positif Corona, dievakuasi ke rumah sakit di Jepang.
Semua penumpang yang sehat sudah kembali ke negara mereka masing-masing.
Saat ini hanya Kru yang masih berada di dalam kapal Diamond Princess
"Saat ini hanya setengah kru yang masih bertahan di kapal Diamond Princess. Kemarin kru asal Filipina sudah dijemput negara mereka dan dikarantina di negara mereka masing-masing," ujar Janu Artika saat dikonfirmasi melalui media sosialnya, Selasa (25/2/2020).
Sementara WNI yang masih tertahan di kapal Diamond Princess saat ini masih menunggu kepastian penjemputan dari pemerintah.
Walaupun telah sempat dihubungi Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, menurutnya masih belum ada kejelasan kapan mereka dijemput pemerintah.
Apalagi kru kapal dari negara lainnya, sudah dijemput oleh negara mereka masing-masing.
Termasuk Filipina yang menjadi negara tetangga dari Indonesia.
Meskipun tidak ada tamu, Janu Artika dan WNI lainnya tetap bekerja untuk bersih-bersih di dalam kapal.
Sementara untuk pasokan makanan dan minuman, kru kapal mendapatkan pasokan dari pemerintah negara Jepang.
"Pasokan makanan kami dapat dari Jepang. Mereka ngasi banyak donasi, berupa makanan dan air. Semuanya dari Jepang," ungkap Artika. (*)
Suwirta Koordinasi Dengan Pemprov Bali
Sementara Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Senin (24/2/2020) malam langsung berusaha menjalin komunikasi dengan Ketut Janu Artika yang saat ini tertahan di atas kapal Diamond Princess di Yokohama, Jepang.
Dirinya pun telah berkoordinasi dengan Pemprov Bali agar segera mengupayakan pemulangan warga asal Bali, termasuk Janu Artika ke tanah air.
"Pihak Pemprov Bali sudah koordinasi juga dengan Kementerian Luar Negeri. Sementara saya juga tentu memantau perkembangan bagimana keadaan dan kesehatan warga kami (Janu Artika) disana. Astungkara, keadaanya masih dalam keadaan sehat, dan kami tentu tetap berupaya untuk pemulangannya," ungkap Suwirta.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung, I Gede Kusumajaya mengatakan, pihaknya sudah mengkonfirmasikan ke Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali, jika ada warga Klungkung yang saat ini masih berada di kapal Diamond Princess.
"Di data kami memang dia (Janu Artika) sempat mencari kartu kuning, tapi tidak menginformasikan ke kami bahwa ia sudah bekerja di luar negeri," ungkap Gde Kusumajaya.
Sementara berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung I Gede Kusumajaya, terdapat 42 pencari kerja keluar negeri yang melapor ke Dinas.
Sementara hanya 36 diantaranya yang mengkonfirmasi telah bekerja ke luar negeri.
"Tami kami belum tahu, mereka bekerja di negara mana saja," ungkapnya. (*)