Corona di Indonesia

8 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di Bali, Dinkes Rencana Pusatkan Observasi di Sanglah

Tercatat ada 8 orang yang diawasi di Bali berkaitan dengan virus corona atau Covid-19

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
shutterstock
Ilustrasi. 8 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di Bali, Dinkes Rencana Pusatkan Observasi di Sanglah 

Suarjaya mengatakan, timnya sedang menyiapkan teknis pemusatan.

Selain itu, Dinkes Bali juga masih menunggu kesiapan dari RSUP Sanglah.

"Tim kami sedang menyiapkan, sehingga semua kasus kita satukan agar memudahkan memonitor. Tapi tergantung kesiapan RSUP Sanglah," kata Suarjaya.

RSUP Sanglah saat ini memiliki 4 ruangan isolasi yang bisa dikembangkan menjadi 18 ruangan.

Rumah sakit terbesar di Bali ini juga memiliki tim dokter dan perawat khusus untuk menangani pasien pengawasan virus Corona.

Suarjaya menambahkan, meskipun terdapat pasien baru dalam pengawasan, ia menegaskan Bali masih aman.

Dari setiap sampel pasien yang dalam status pengawasan yang dikirim ke laboratorium, hasilnya negatif.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik, karena setiap orang yang demam bukan berarti mengarah ke infeksi virus corona atau pneumonia berat.

Untuk protap pengawasan juga harus disertai dengan gejala awalnya seperti apa, foto rontegen, dan pemeriksaan laboratorium.

Sementara Dirut BRSU Tabanan, dr I Nyoman Susila, menyatakan masyarakat tak usah khawatir meskipun rumah sakit merawat pasien observasi virus corona.

Sebab, pasien tersebut belum tentu positif.

Dan misalnya nanti positif, petugas medis sejak awal sudah memperoteksi untuk melindungi orang sekitar dan petugas medis.

"Kita kan sudah waspadai sejak awal, artinya sudah diperoteksi dengan baik. Kami rasa di sini tak ada yang kena virus, karena kita sudah waspada sejak awal jadi tidak mungkin ada kebocoran," jelasnya.

Dia mengimbau agar masyarakat tak resah ketika datang ke rumah sakit yang merawat pasien observasi virus corona seperti BRSU Tabanan.

Sebab, penularan virus corona ini melalui percikan dari batuk ataupun bersin.

Jadi tidak dibawa oleh udara.

"Jadi walaupun kita merawat pasien, kita tetap menjamin keselamatan pasien dan karyawan. Karena jika pasien kami terancam, kan karyawan juga terancam. Sehingga kami sudah proteksi hal tersebut," tegasnya.

(sui/gus/sar/ful/mpa)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved