Corona di Indonesia

Pariwisata Harus Berorientasi pada Devisa, Ketua GIPI Bali: Saya Juga Capek Bahas Corona

insan pariwisata dan pelaku serta stakeholder harus move on mencari strategi solusi mengatasi hal ini.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN BALI/ AA SERI KUSNIARTI
Gus Agung saat memberikan pemaparan di Kantor BTB 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti

TRIBUNTRAVELBALI.COM, DENPASAR - Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana, mengatakan bahwa ia cukup lelah membahas Corona dalam beberapa waktu ini.

Walau ia mengakui dampak merebaknya virus ini, cukup memukul pariwisata Bali.

Namun bagi pria yang akrab disapa Gus Agung ini, insan pariwisata dan pelaku serta stakeholder harus move on mencari strategi dan solusi untuk mengatasi hal ini.

"Untuk itu kita perlu membahas sustainable tourism dan pariwisata berkualitas. Saya juga capek bahas Corona," katanya di gedung BTB, disambut gelak tawa peserta, Senin (9/3/2020).

Faskes Puskesmas Akan Dilengkapi Dengan Pengobatan Tradisional

BNNP Bali Kembali Musnahkan 7.791 Gram Sabu-Sabu dan 741 Butir Pil Ekstasi

Tanpa Melvin Platje, Bali United Andalkan 19 Pemain Hadapi Ceres Negros

 Hasil pertemuan dengan pemerintah dan stakeholder di Bali, akan disampaikan ke pemerintah khususnya Kemenparekraf.

Apalagi saat ini pemerintah sedang memfokuskan pada devisa bukan kuantitas semata.

"Kita juga harus melihat, dampak over tourism pada Bali," katanya.

Ada berbagai dampak, baik sosial budaya, lingkungan, hingga ekonomi. Semisal dampak sampah plastik, kemudian banyaknya budaya yang dikomersilkan dan terjadi kebocoran ekonomi.

"Kemudian pariwisata ramai,tapi kita malah lebih banyak impor," katanya.

 Kelangkaan air bersih juga sudah bicara dengan dinas terkait.

Mengingat air di Bali cukup, namun sumber serapan untuk menangkap air ini yang kurang.

Untuk itu ke depan, kata dia, harus tetap konsen pada grand design Bali dan mendistribusikan wisatawan mancanegara sesuai zonasi masing-masing.

"Semisal alam dan konservasi di Bali Utara, sementara untuk destinasi budaya dan spiritual ke Karangasem, Badung dengan akomodasi, lalu kami juga menargetkan destinasi kreatif pada 2025 nanti," jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved