Waspada Kasus DBD Mulai Muncul di Kota Denpasar, Alami Peningkatan Saat Musim Hujan
Dinas Kesehatan Kota Denpasar sendiri, sudah mengetahui bagaimana gambaran dari kasus DBD dari tahun ke tahun.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selain sedang digemparkan dengan virus Corona, kasus virus Demam Berdarah Denque (DBD) juga sudah mulai menyerang khususnya di Kota Denpasar.
Terlebih lagi dimusim pancaroba ini.
Dinas Kesehatan Kota Denpasar sendiri, sudah mengetahui bagaimana gambaran dari kasus DBD dari tahun ke tahun.
Disaat musim hujan, kasus DBD mengalami peningkatan.
• Pakar Singapura: Covid-19 bakal menyerang hingga akhir 2020
• Italia Dikarantina, Pemerintah Belum Akan Evakuasi WNI
• Cerita Mengharukan Dokter di China yang Kembali Bekerja Setelah Terinfeksi Corona
Terhitung sejak Januari hingga Maret 2020 Kasus DBD ini jika dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun 2019, tidak ada peningkatan.
"Namun jika dibandingkan antara minggu perminggu memang terjadi peningkatan namun tidak sebanyak tahun lalu," ujar, dr Luh Putu Sri Armini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Selasa (10/3/2020).
Ia juga mengatakan, pada minggu pertama di bulan Januari, Februari ada peningkatan.
Intinya jika dibandingkan dengan tahun lalu, tidak lebih dari tahun lalu.
Ia juga menambahkan, untuk pencegahan virus DBD ini tidak bisa hanya dari pemerintah saja yang menangani nya, yang terpenting kesadaran dari masyarakat itu sendiri.
Sedangkan untuk penyebaran penyakit DBD di Kota Denpasar, memang menyebar pada seluruh kecamatan yang ada seperti Denpasar Selatan, Denpasar Timur, Denpasar Barat, dan Denpasar Utara.
Sementara pencegahan virus DBD ini sudah dilakukan oleh Dinkes Kota Denpasar sejak bulan September tahun 2019.
Pencegahan tersebut bernama SMP (Sebelum Musim Penularan).
Dan pada bulan tersebut, para jumantik juga sudah turun untuk melakukan penyuluhan.
"Yang terpenting adalah PSM (Pemberantasan Sarang Nyamuk), karena nyamuk kan maksimal umurnya 3 bulan dan sepanjang hidupnya bertelur, nanti telurnya akan menjadi jentik. Diharapkan untuk masyarakat agar selalu memperhatikan genangan air yang ada di lingkungan sekitarnya," imbuhnya.
Kadis Kesehatan Kota Denpasar juga mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan pasien dengan kasus DBD yang meninggal di Kota Denpasar. (*)