Tips Sehat untuk Anda

Mengenal Penyebab, Gejala dan Pencegahan Pneumonia

Apa itu penyakit pneumonia? Mengenal Penyebab, Gejala dan Pencegahan Pneumonia

Editor: Irma Budiarti
nakita.grid.id
Ilustrasi pneumonia. Mengenal Penyebab, Gejala dan Pencegahan Pneumonia 

Mengenal Penyebab, Gejala dan Pencegahan Pneumonia

TRIBUN-BALI.COM - Mengenal Penyebab, Gejala dan Pencegahan Pneumonia

Satu pasien isolasi virus corona yang meninggal punya riwayat penyakit pneumonia akut, kenali gejala, penyebab, serta langkah pencegahannya.

Pasien yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso itu meninggal dunia pada Kamis (12/3/2020).

Sebelumnya, diketahui bahwa pasien tersebut telah mengenakan alat bantu pernapasan atau ventilator sebelum dipastikan apakah terjangkit COVID-19 atau tidak.

Hingga saat ini, pihak rumah sakit belum bisa memastikannya karena masih menunggu hasil laboratorium.

Sementara ini, pneumonia menjadi dugaan penyebab meninggalnya pasien itu.

Apa itu pneumonia?

Berdasarkan informasi dari situs resmi WHO, pneumonia adalah infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru.

Infeksi tersebut menyebabkan kantung-kantung kecil di dalam paru-paru (alveoli) dipenuhi dengan nanah dan cairan sehingga pernapasan terasa menyakitkan.

Kondisi tersebut juga membuat asupan oksigen menjadi terbatas.

Penyebab pneunomia beragam, bisa karena bakteri, virus, atau jamur.

1. Bakteri

Jenis pneunomia bakteri paling umum disebut pneunomia pneumokokus.

Ini disebabkan oleh kuman Sreptococcus penumoniae, yang biasanya hidup di salurah pernapasan bagian atas.

Pneunomia bakteri bisa muncul dengan sendirinya atau berkembang setelah seseorang terserang virus flu.

2. Virus

Virus yang menginfeksi saluran pernapasan bagian atas juga dapat menyebabkan pneumonia.

Virus influenza merupakan penyebab paling umum dari radang paru-paru pada orang dewasa.

3. Jamur

Pneumonia jamur paling umum terjadi pada orang dengan masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan yang melemah.

Gejala Pneumonia

Gejala radang paru-paru dapat bervariasi dari yang sangat ringan, yang tanpa disadari, hingga sangat parah sehingga diperlukan rawat inap.

Mengenai bagaimana tubuh merespons pneumonia, itu tergantung pada jenis kuman penyebab infeksi, usia, dan kesehatan seseorang secara keseluruhan.

Tanda dan gejala pneumonia dapat meliputi beberapa hal berikut ini.

  1. Batuk, yang dapat menghasilkan lendir kehijauan, kuning atau bahkan berdarah.
  2. Demam, berkeringat dan menggigil kedinginan
  3. Sesak napas.
  4. Napas cepat dan dangkal.
  5. Nyeri dada yang tajam atau menusuk yang memburuk saat Anda bernapas dalam atau batuk.
  6. Kehilangan nafsu makan, energi rendah, dan kelelahan.
  7. Mual dan muntah, terutama pada anak kecil.
  8. Kebingungan, terutama pada orang tua.
  9. Upaya Pencegahan Pneumonia

Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pneumonia adalah sebagai berikut.

1. Menjaga kebersihan

Cara pencegahan yang pertama dan paling utama adalah menjaga kebersihan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.

Sering-seringlah untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir untuk menghilangkan bakteri dan virus yang menempel di permukaan kulit.

2. Menjaga tubuh tetap terhidrasi

Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik dapat mengurangi risiko banyak penyakit.

Maka dari itu, minumlah air putih dengan jumlah yang cukup.

Minum air putih yang banyak juga dapat mengurangi jumlah lendir atau dahak di dalam paru-paru.

3. Istirahat yang cukup

Jika terjangkit pneumonia, usahakan jangan banyak beraktivitas dulu.

Cukupkan waktu untuk beristirahat, terlebih ketika suhu badan sedang tinggi.

Meski sudah merasa baik pun, jangan lakukan aktivitas yang membuat tubuh menjadi lelah.

Hal ini dilakukan agar sistem kekebalan tubuh tidak turun.

4. Berhenti merokok

Kebiasaan merokok dapat membuat saluran pernapasan terinfeksi, termasuk paru-paru.

Dengan berhenti merokok, risiko terjangkit penyakit pneumonia akan menurun.

Terlebih jika tubuh sudah terdiagnosis mengidap penyakit pneumonia, sebaiknya segera berhenti merokok karena kebiasaan ini bisa memerparah pneumonia.

5. Berkumur dengan air garam

Berkumur dengan air garam dapat membantu menyingkirkan lendir di tenggorokan yang menyebabkan batuk.

Larutkan garam secukupnya ke dalam segelas air hangat, lalu gunakanlah untuk berkumur selama sekitar 30 detik.

Lakukan sebanyak tiga kali dalam sehari.

6. Kompres dahi dengan air hangat

Untuk menurunkan demam, kompres dahi membantu mendinginkan suhu tubuh.

Kompreslah dengan air hangat karena penggunaan air dingin justru bisa menyebabkan kedinginan akibat adanya perubahan susu mendadak antara tubuh dengan kompresan.

Mengompres dengan air hangat membantu menetralisir suhu tubuh secara bertahap.

Pengobatan pneumonia alami ini digunakan bukan untuk menggantikan perawatan medis.

Akan tetapi bisa dikombinasikan untuk membantu meringankan gejala pneumonis.

Jika cara mencegah dan mengobati pneumonia secara alami ini tidak membantu, segeralah konsultasikan ke dokter.

7. Mengonsumsi kafein

Seseorang yang terkena pneumonia biasanya mengalami pernapasan yang lebih cepat dan pendek.

Ada pula kemungkinan sesak napas bahkan saat tidak sedang melakukan pekerjaan berat.

Salah satu cara mengatasi napas pendek adalah dengan mengonsumsi kafein.

Kafein mengandung senyawa yang disebut teofilin yang mirip dengan obat bronkodilator, yaitu obat untuk memperlancar pernapasan.

Oleh karenanya, mengonsumsi makanan atau minuman yang kaya kafein seperti kopi dan teh dapat membantu melegakan saluran pernapasan.

(TribunStyle.com/Panggayuh Gigih)

Artikel ini telah tayang di Tribun Style dengan judul Mengenal Gejala & Penyebab Pneumonia, Ini 7 Upaya Pencegahannya, Istirahat hingga Konsumsi Kafein

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved