Kebakaran di SDN 3 Pengotan Diduga Akibat Korsleting Listrik, Kerugian Ditaksir Rp 140 Juta
Akibat musibah kebakaran tersebut, pihak sekolah kini mengalami kerugian materil hingga ratusan juta rupiah.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
Disamping meminta pertolongan warga, Delemdem juga mengaku langsung menghubungi pihak kepolisian, serta menghubungi pihak damkar.
Lantaran jarak yang cenderung jauh, kobaran api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 11.00 wita.
Delemdem menambahkan, pasca kejadian tersebut pihaknya segera memulangkan anak-anak dengan alasan keselamatan.
Ia juga telah berkoodinasi dengan dinas pendidikan, serta diarahkan untuk segera membuat laporan penghapusan aset.
“Tadi juga kami telah menghubungi kelihan dusun dan ketua komite. Berdasarkan hasil pertemuan, sudah disepakati untuk segera membuat upacara pembersihan,” tandasnya.
Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi saat dikonfirmasi terpisah menjelaskan sebelum terjadi musibah kebakaran, para guru dan murid saat itu sedang melaksanakan kegiatan gotong royong di belakang sekoah.
Kebakaran tersebut diketahui oleh para siswa yang saat kejadian berada di halaman sekolah.
“Para murid berteriak ada kebakaran, sehingga kepala sekolah dan guru lainnya bergegas kehalaman sekolah,” katanya.
Berdasarkan kesaksian kepala sekolah SDN 3 Pengotan, I Ketut Delemdem, lanjut AKP Sulhadi, ketika sampai ke halaman tengah kobaran api diketahui sudah membesar hingga plafon ruangan.
Mendapati hal tersebut pihak sekolah bergegas meminta pertolongan kepada warga, menghubungi pemadam kebakaran Pemkab Bangli, Polsek Bangli serta PLN untuk memutuskan aliran listrik.
AKP Sulhadi menambahkan, berdasarkan olah TKP kuat dugaan kebakaran terjadi akibat konsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Hanya saja kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 140 juta.
“Diketahui sejumlah buku pelajaran, peralatan olahraga, hingga peralatan UKS seperti kasur, maupun alat timbang berat badan hangus terbakar,” tandasnya. (*)