Corona di Indonesia
Dinas PUPR Badung Sebut Tak Ada Penundaan Proyek Pembangunan Akibat Penerapan Social Distancing
Pihaknya mengatakan sejauh ini tidak ada penghentian kegiatan untuk pembangunan di gumi keris.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Meski ada penerapan social distancing selama 14 hari, sejumlah kegiatan fisik atau proyek pembangunan yang digarap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung tetap berjalan.
Hal itu pun tidak berpengaruh ditengah meningkatnya wabah virus Corona (Covid-19) di Indonesia, kususnya Bali.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba, tak menampik semua itu.
Pihaknya mengatakan sejauh ini tidak ada penghentian kegiatan untuk pembangunan di gumi keris.
• 39 Ogoh-ogoh di Denut Dinilai Disbud Denpasar Hari Ini, Termasuk Tedung Agung Banjar Tainsiat
• Ini Jenis Golongan Darah yang Paling Rentan jika Terinfeksi Virus Corona
• Polisi Temukan Cairan Liquid Mengandung Narkotika, Kapolresta Jansen: Pelaku Membeli Secara Online
“Semua kegiatan fisik jalan terus kok. Tidak ada penghentian karena isu Corona,” ujarnya dikonfirmasi, Rabu (18/3/2020).
Pihaknya kembali menegaskan bahwa sejumlah proyek yang sudah berlangsung dan ada pemenang tendernya dikerjakan seperti biasa.
Adapun proyek-proyek yang tengah berjalan saat ini diantaranya proyek pembangunan Gedung D, F, G RSD Mangusada, pembangunan Puskesmas Abiansemal di Blahkiuh, Pengadilan Negeri Badung dan Kejaksaan.
“Kami kan pastikan dengan pihak ketiga. Kalau aman, ya tetap dikerjakan,” jelasnya sembari mengatakan sementara ini masih aman tidak ada masalah.
Birokrat asal Tabanan itu mengatakan sejauh ini kondisi di lapangan masih aman-aman saja.
Para pekerja dan tukang juga masih melakukan aktivitas seperti biasa.
“Itu (proyek pembangunan, red) kan di lapangan. Yang kerja tukang. Namun tetap kita berharap agar tidak menyebar,” kata Surya Suamba.
Disinggung mengenai pengawasan proyek, lantaran ASN kerja di Rumah, Surya Suamba mengatakan tetap ada pengawasan.
Pasalnya, sejumlah pegawai PUPR tetap masuk meskipun bergilir selama masa penanggulangan virus Corona sampa 30 Maret 2020.
“Untuk pengawasan seperti biasa, tetap ada. Kita tetap ada yang masuk kerja. Saat ini saya pun di kantor bersama staf. Namun kami memag masuknya bergilir, yang dirumah tetap melakukan pekerjaan dirumah,” bebernya.
Ia pun menyadari bahwa sejumlah kegiatan internal PUPR juga dibatasi. Semisal kegiatan rapat, pihaknya sengaja tidak melakukan rapat-rapat yang melibatkan banyak orang. Untuk rapat dengan pihak luar juga ditunda sampai kondisi benar-benar dinyatakan aman dari virus Corona.
“Sementara hanya rapat-rapat yang mengundang orang luar kita tiadakan. Tapi, kalau rapat untuk intern dengan staf tetap seperti biasa. Misalnya untuk membahas perkembangan proyek kita lakukan di kantor secara internal,” paparnya.
Pihaknya pun berharap proyek yang terlaksana tahun 2020 ini kedepannya tidak terganggu oleh situasi mewabahnya virus corona tersebut. Sehingga proyek berjalan sesuai target masing-masing. Bahkan pihaknya mengatakan proyek yang dikebut saat ini adalah proyek pembangunan pembangunan Gedung Rumah Sakit D, F dan G RSD Mangusada.
“Pembangunan itu menggunakan tahun jamak, Bahkan kegiatan itu kita harap semua bisa sesuai target. Kemudian untuk wabah virus Corona cepat berakhir sehingga situasi bisa kembali normal,” pungkasnya. (*)