China Melaporkan Tidak Ada Kasus Baru Virus Corona Domestik Untuk Pertama Kalinya

China pada Kamis (19/3/2020) melaporkan tidak ada kasus baru virus corona domestik untuk pertama kalinya sejak Januari.

Editor: Wema Satya Dinata
SCMP/Xinhua
Tim medis memberikan kode kepada salah satu pasien virus corona. Dokter di Kota Wuhan mengisahkan bagaimana suka duka mereka dalam merawat pasien yang positif terkena virus. 

TRIBUN-BALI.COM - China pada Kamis (19/3/2020) melaporkan tidak ada kasus baru virus corona domestik untuk pertama kalinya sejak Januari.

Namun di negara itu mencatat lonjakan infeksi virus corona yang diimpor dari luar negeri.

Kurangnya infeksi domestik menandai tonggak utama dalam upaya penguncian wilayah-wilayah di China.

 Tetapi peningkatan kasus impor mengancam untuk mengurai kemajuannya.

Tak Ada Penjelasan dari Guru Jadi Kendala Resdyanti Belajar di Rumah, Kadisdik: Masih Tahap Adaptasi

Pemain Bali United Hariono Sebut Lebih Bersemangat Dengan Kelahiran Putrinya

Terjadi 13 Kali Gempa Susulan, Pasca Guncangan Gempa Magnitudo 6,3 SR Kamis Dini Hari di Bali.

Setidaknya ada 34 kasus yang dibawa dari luar negeri, peningkatan harian terbesar dalam dua minggu, menurut Komisi Kesehatan Nasional.

Harian kota setempat yang dikutip channelnewsasia mengatakan dari 34 infeksi yang diimpor, Beijing menyumbang 21 kasus virus corona.

Wuhan China, ibukota provinsi Hubei di mana penyakit itu muncul pada manusia akhir tahun lalu, juga melaporkan tidak ada kasus baru yang dikonfirmasi untuk pertama kalinya sejak wabah.

Delapan kematian baru dilaporkan di Tiongkok pada akhir Rabu, semuanya dari provinsi Hubei, menjadikan jumlah korban tewas di negara itu menjadi 3.245.

Sebanyak 80.928 orang kini telah dipastikan menderita penyakit ini di Tiongkok.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Rabu menyebut coronavirus baru sebagai "musuh terhadap kemanusiaan", karena jumlah orang yang terinfeksi dalam pandemi melonjak melewati 200.000.

Kematian di seluruh dunia mencapai 8.000 dan lebih banyak kematian sekarang telah dicatat di Eropa, pusat virus baru, daripada di Asia. (*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved