Akademisi Sebut Wabah Covid-19 Harus Jadi Momentum Bagi Pemerintah untuk Kuatkan Sektor Pertanian
Pasalnya wabah Covid-19 ini sudah berdampak langsung pada menurunnya aktivitas kepariwisataan di Bali sebagai akibat berkurangnya jumlah wisatawan
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Secara riil, jelasnya, pertanian inklusif ini mengundang keterlibatan industri hulu sebagai penyedia sarana produksi pertanian, alat dan mesin pertanian untuk memiliki peran kepada sektor pertanian.
Teknologi industri pertanian bisa semakin ditingkatkan kualitasnya sehingga memberikan dukungan yang kuat bagi budidaya pertanian guna menghasilkan produktivitas dan kualitas yang tinggi.
Sementara itu, teknologi budidaya pertanian dalam arti luas (pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan) juga harus dapat diaplikasikan secara tepat (sesuai dengan agroklimat wilayah) oleh para petani baik secara individual maupun kelompok.
Sumber daya manusia pertanian, khususnya produsen perlu semakin ditingkatkan guna menjamin pengetahuan, sikap dan keterampilan mereka untuk bertani.
Melalui dukungan yang kuat juga dari industri hilir (pengolahan, penyimpanan dan pemasaran), para petani produsen diharapkan memiliki nilai tambah yang tinggi guna meningkatkan kesejahteraannya yang sekaligus menjadi insentif ekonomis bagi mereka dan keluarganya.
"Jika kondisi ini dapat terwujud, maka sektor pertanian tidak akan ditinggalkan oleh generasi muda dan selanjutnya sektor pertanian akan semakin tangguh di dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangannya," tuturnya. (*)