7 Jenis Gangguan Saluran Cerna yang Kerap Dirasakan oleh Anak

Saluran cerna yang sehat mampu mencerna dan menyerap makanan, motilitas, fungsi imun, dan keseimbangan mikrobiota.

Gambar oleh Pexels dari Pixabay
Foto ilustrasi anak dan ibu yang sedang duduk menikmati senja 

Kedua, diberikan suplemen zinc selama 10 hari untuk menguatkan saluran cerna.

Ketiga, diberikan oralit.

Keempat, antibiotik selektif yang diberikan dengan petunjuk dokter.

Kelima, nasihat agar tidak terjadi lagi kasus yang sama.

2. Konstipasi

Frieda menyebutkan, konstipasi terjadi apabila terjadi perubahan pola makan di lingkungan sehari-hari.

Konstipasi bisa jadi sangat traumatis bagi anak karena anak kerap kesakitan saat mengeluarkan tinja.

Tata laksana konstipasi terdiri dari tga fase yaitu clean-out treatment, obat rumatan/ pijat perut/ toilet training, dan konsultasi ke dokter spesialis anak.

“Clean-out treatment atau evakuasi tinja, berarti mengeluarkan tinja dengan obat pelicin yang direkomendasi oleh dokter,” tutur Frieda.

Kemudian obat rumatan adalah obat yang diminum setiap hari, tidak berbahaya bagi anak.

Obat ini juga diberikan usai konsultasi dengan dokter.

3. Refluks Gastroesofageal (GERD)

GERD juga bisa terjadi pada bayi dan anak-anak.

Pada bayi, GERD terjadi karena otot pada ujung kerongkongan belum cukup kuat.

GERD pada anak terjadi karena tekanan dari bawah kerongkongan atau otot kerongkongan yang melemah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved