Corona di Indonesia
Antisipasi Covid-19, WNA Dilarang Menyebrang ke Nusa Penida
Menjelang hari raya Nyepi, aktivitas penyebrangan di sejumlah Pelabuhan tradisional di Klungkung terlihat normal
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Menjelang hari raya Nyepi, aktivitas penyebrangan di sejumlah Pelabuhan tradisional di Klungkung, Bali, tampak masih normal, Minggu (22/3/2020).
Hanya saja, pihak pelabuhan di Kusamba, mulai melarang Warga Negara Asing (WNA) yang hendak menyebrang ke Nusa Penida, Bali.
Hal ini untuk mengantisipasi penularan virus covid-19.
Syahbandar Kusamba, Nengah Warnata menjelaskan, WNA mulai dilarang menyebrang ke Nusa Penida sejak Sabtu (21/3/2020).
• Pemkab Gianyar Persiapkan Ruangan Khusus Covid-19
• Kini Jadi Artis Terkenal, Ternyata Komedian Sule Pernah Jadi Penyiar Radio Setahun Tanpa Bayaran
• Lewat Live Instagram, Tompi Penyanyi dan Dokter Ini Beri Konsultasi Gratis Seputar Virus Corona
Hal itu juga untuk menindalanjuti Surat Edaran Nomor 556/192/Dispar, yang pada intinya menutup sementara semua objek wisata di Klungkung, termasuk di Nusa Penida.
"Hanya WNA saja yang dilarang menyebrang ke Nusa Penida. Sementara bagi warga lokal, penyebrangan tetap diberlakukan seperti biasa," ujar Warnata.
Warnata juga menghimbau agar warga tidak terpancing dengan isu penutupan di pelabuhan Kusamba.
Karena sesuai edaran, pelabuhan di Kusamba baru akan ditutup pada Selasa (24/3/2020) sekitar pukul 23.00 Wita.
Pelabuhan akan kembali dibuka setelah Nyepi yakni pada Kamis (26/3/2020) sekitar pukul 07.00 Wita.
" Pelabuhan hanya ditutup saat Nyepi saja," jelas Warnata.
Sementara Camat Nusa Penida, I Komang Widiasa Putra menegaskan, pelaksanaan Surat Edaran Bupati Nomor 556/192/Dispar sudah diberlakukan di Nusa Penida.
Masyarakat diminta melakukan pembatasan kunjungan/menutup aktifitas di objek-objek wisata di daerah masing-masing, baik dikelola oleh pemerintah, swasta/desa/masyarakat sampai tanggal 30 Maret 2020 dan melihat perkembangan kasus Covid-19.
Mengintruksikan kepada swasta/desa/masyarakat yang mengelola objek wisata melakukan penutupan di objek pariwisata yang dikelola masing-masing.
Semua perbekel diminta mengintruksikan kepada pengelola objek wisata yang ada di wilayah masing-masing.
“Saya sudah menindak lanjuti surat Bupati. Secara otomatis Nusa Penida sepi wisatawan. Ada beberapa pelaku wisata sudah mulai kembali jadi petani, ada juga yang membuka usaha kuliner,” tandas Widiasa Putra.
Ia menambahkan, dalam situasi seperti saat ini dimana wabah Virus Corona masih merebak, pelaku pariwisata sangat merasakan dampaknya.
“Mereka (pelaku pariwisata) yang paling merasakan dampak wabah Virus Corona. Bahkan banyak pelaku pariwisata tidak mampu bayar kredit kendaraan. Semoga ada kebijakan dari perbangkan terkait hal ini,” imbuh Widiasa Putra. (*)