Cegah Wabah Covid-19, STMIK Primakara Buat Gate Penyemprotan Desinfektan Otomatis
STMIK Primakara mengembangkan gate penyemprotan desinfektan secara otomatis, cegah Covid-19
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Keberadaan gate penyemprotan desinfektan otomatis dirasakan sangat dibutuhkan dan efektik digunakan terutama pintu keluar-masuk Bali, seperti bandara dan pelabuhan.
Selain itu juga sangat baik jika dipakai di tempat-tempat publik lainnya, seperti mall/pusat perbelanjaan hingga perkantoran pemerintah dan tempat lainnya.
"Kalau seperti di bandara, tempat umum atau perkantoran biasanya dilakukan penyemprotan desinfektan secara manual. Tentu itu menimbulkan ketidaknyamanannya bagi yang disemprot maupun yang menyemprot. Makanya STMIK Primaka berinisiatif untuk membuat alat ini,” terang Artana lebih lanjut.
STMIK Primakara sebagai Kampus IT Masa Kini yang dikenal sebagai Technopreneurship Campus dan telah Terakreditasi Institusi B dari BAN PT ini berharap alat ini bisa menjadi solusi membantu pemerintah dan masyarakat bersama mencegah dan melawan Covid-19.
Sebab penyediaan alat penyemporotan desinfektan secara otomatis sudah harus dilakukan di tempat-tempat umum untuk mencegah penularan virus Corona semakin meluas.
Selain lebih efektif, alat ini juga punya sifat memaksa, jadi semua orang itu bisa lewat satu gerbang dan dilakukan penyemprotan desinfektan secara otomatis.
"Goal utama kami adalah membantu pemerintah dan semua pihak melakukan upaya seoptimal mungkin mencegah dan menangggulangi penyebaran Covid-19. Di tengah situasi ini kehadiran STMIK Primakara harus dirasakan masyarakatnya," imbuh Artana yang juga Juara I Penggerak Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2017 dan peraih CYEA (Creative Young Entrepeneur Award) dari Junior Chamber International ini.
Solusi yang ditawarkan STMIK Primakara lewat gate penyemprotan desinfektan otomatis ini akan disampaikan juga kepada Gubernur Bali dan Bupati atau Walikota se-Bali.
"Untuk alat yang pertama ini kami buat bahkan kami siap hibahkan. Siapapun yang berminat baik dari pemerintah daerah maupun instansi lain silakan hubungi kami,” kata Artana yang juga peraih penghargaan Most Outstanding Development Officer ini.
Jika akhirnya pihak pemerintah daerah ataupun layanan publik seperti bandara dan lainnya tergerak untuk memakai alat ini, STMIK Primakara mengaku siap untuk memproduksi dalam jumlah banyak sesuai kebutuhan.
"Kami memang menyiapkan ini kalau misalnya pihak pemda dan bandara atau apa yang lainnya yang membutuhkan silahkan. Kami siap kalau menang dibutuhkan untuk memproduksi lanjutannya," tutur Artana yang juga peraih The Best Development Officer dari JCI Asia Pacific Development Council ini.
Soal biaya produksi, Artana menyebutkan untuk menghasilkan satu alat gate penyemprotan desinfektan otomatis ini, biaya yang dihabiskan berkisar di angka Rp 6 juta hingga Rp 7 juta.
“Tapi kami agak kesulitan mencari perangkat IoT-nya dan harus pesan dulu dari Jakarta,” tutup Artana yang juga Founder Kampus Alfa Prima ini.(*)