Corona di Bali
Wabah Covid-19 Semakin Mengganas, Kegiatan Belajar Di Rumah Diperpanjang
Sistim belajar seperti ini akan berlangsung sampai ada instruksi lebih lanjut dari pemerintah
Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Eviera Paramita Sandi
Mengacu kebijakan sebelumnya, siswa SD/SMP di Denpasar dirumahkan sejak 16 Maret hingga 31 Maret.
Sehingga perpanjangan ini akan berlaku sejak 1 April.
“Ada perpanjangan sampai kondisi memungkinkan anak-anak untuk kembali belajar di sekolah,” kata Gunawan, Jumat (27/3/2020).
Dirinya menambahkan, kebijakan ini telah ia sampaikan melalui pesan daring kepada seluruh Kepala Sekolah SD/SMP di Denpasar, sementara surat resminya akan menyusul.
Di tengah wabah Covid-19, Gunawan mengatakan bahwa sekolah tidak dituntut untuk menuntaskan kurikulum.
Hal ini mengingat proses pembelajaran berlangsung tidak secara efektif, pihaknya juga mengatakan bahwa sementara ini sekolah tidak perlu melakukan evaluasi pembelajaran.
Kendati proses belajar tidak efektif, menurutnya pendidikan karakter dapat dimaksimalkan oleh orang tua.
Kondisi saat ini sebaiknya digunakan orang tua untuk membentuk karakter anak, salah satunya menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Paling penting membiasakan pola hidup bersih dan sehat di rumah masing-masing. Bila perlu ajak semua anggota keluarga untuk praktik langsung,” papar Gunawan.
Ia menambahkan, ini memberi pengalaman kepada semua pihak, khusus siswa dan orang tua, tentang pentingnya berprilaku hidup sehat.
PDP Corona di Bali Bertambah Jadi 121 Orang
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Bali kembali bertambah.
Secara kumulatif, jumlah PDP Covid-19 hingga Jum'at (27/3/2020) mencapai 121 orang.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan jumlah ini bertambah sebanyak 7 orang dari sehari sebelumnya.
Dari 121 orang pasien yang berstatus PDP Covid-19, semuanya telah dilakukan pengambilan sampel swab dan sudah keluar hasilnya sebanyak 96 orang.