Corona di Bali
Dari Rumah Ibadah hingga Membayangkan Berakhirnya Pandemi Corona
Corona telah mengajarkan banyak hal yang tak hanya ihwal kesehatan, tetapi juga relasi sosial, budaya, ekonomi, hingga politik.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ady Sucipto
“Apa yang ditemukan seorang dokter Italia di Milan di pagi hari mungkin bisa menyelamatkan nyawa di Teheran pada malam hari. Ketika pemerintah Inggris ragu-ragu antara beberapa kebijakan, itu bisa mendapatkan saran dari Korea yang telah menghadapi dilema yang sama sebulan lalu. Tetapi agar ini terjadi, kita membutuhkan semangat kerja sama dan kepercayaan global.”
Sekarang mari kita membayangkan jika pandemi ini telah berakhir. Tampaknya akan ada cukup banyak perubahan dalam kebudayaan manusia di waktu yang akan datang.
Lihat saja saat ini hampir seluruh manusia di dunia telah didisiplinkan pada masa pandemi ini.
Corona telah mengajarkan banyak hal yang tak hanya ihwal kesehatan, tetapi juga tentang relasi sosial, budaya, ekonomi, hingga konstelasi politik yang turut mengalami penyesuaian-penyesuaian.
Yang terdekat adalah cara kita memperlakukan orang lain juga telah berubah.
Manusia mulai membiasakan diri dengan hal baru yang tidak mereka lakukan ketika dalam kondisi normal.
Tak mudah memang menyambut hal baru ketika kita sudah merasa sangat nyaman dengan kondisi sebelumnya.
Terlebih lagi bagi mereka yang sudah menikmati keuntungan pada situasi sebelum pandemi.
Banyak yang mengutuk kondisi ini, tetapi Semesta terlalu digdaya.
Maka barangkali, inilah saatnya bagi kita semua, untuk berhenti sejenak sembari melihat Semesta bekerja. (*)