Corona di Bali
Berawal dari Kuliah Online, Mahasiswa Politeknik Nasional Denpasar Ini Buka Usaha Masker
Didesak oleh situasi keluarga yang kurang mampu di tengah pandemi ini, Abdul Rohman dituntut untuk berpikir bagaimana cara mengisi perut
Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Mengenai modal awal, Rohman mengungkapkan dirinya menggunakan uang dari simpanan untuk membayar SPP.
“Padahal bulan ini seharusnya jatuh tempo untuk membayar, tapi karena ada kebijakan dari direktur yang menyatakan boleh menunda pembayaran UKT dan bulan April ini bisa mundur, jadi saya gunakan untuk membeli kain terlebih dahulu. Daripada saya tidak makan,” kata laki-laki penggemar futsal ini.
Mahasiswa semester 5 ini mengaku tidak takut tak laku.
Dirinya tak berpikir sampai ke situ.
Ia berbekal prinsip, bahwa jika dirinya tidak mencoba, maka tidak tahu hasilnya.
“Tanpa mencoba tidak akan tahu hasilnya. Untung atau rugi, itu sudah risiko. Kalau kita takut rugi, kapan kita mau melangkah? Kalau tidak laku ya pakai sendiri,” ujarnya sederhana.
Seraya mengerjakan maskernya dan mengobrol dengan Tribun Bali melalui sambungan telepon, Rohman menjelaskan bahwa maskernya terbuat dari kain katun dan lapis dua.
Menurutnya, ini dilakukan agar lebih tebal dan lebih meningkatkan safety.
“Saya pikir debu saja tidak bisa masuk, karena ketika saya coba meniup nyala api di korek, tidak padam,” singkatnya.
Mematok harga Rp 5.000 per maskernya, Rohman mengaku sudah mendapatkan untung.
“Segini saja sudah dapat untung, kenapa harus jual mahal-mahal di tengah situasi seperti ini,” katanya.
Dirinya mengaku menggeluti usaha masker ini baru seminggu seusai mendapat mata kuliah kewirausahaan.
Meski tak dapat menjumlahkan dengan pasti penghasilannya selama seminggu ini, dirinya mengaku sudah bisa menggantikan uang SPP-nya yang digunakan sebagai modal pertama.
“Saya ga terlalu menghitung, saya jual-jual saja,” imbuhnya singkat.
Di sisi lain, dirinya menyampaikan tidak menceritakan usaha kecil-kecilannya ini kepada orangtuanya karena takut membuat mereka khawatir.