Ramai Soal Pembangunan Ibukota Negara di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Jawaban Pemerintah
Sebelumnya, ramai diberitakan mengenai pembangunan Ibu Kota Negara yang tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi covid-19 yang memukul seluruh negara di dunia, pemerintah Indonesia terus berupaya optimal dalam melakukan perlindungan kepada masyarakat.
Dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani telah menjelaskan dengan tegas bahwa saat ini fokus penggunaan APBN 2020 adalah untuk penanganan Covid-19.
Terdapat tiga prioritas yang akan dikedepankan, yakni kesehatan masyarakat, perlindungan terhadap daya beli masyarakat, dan menjaga keberlangsungan sektor usaha terutama UMKM.
• Badung Sudah Nikmati Hasil Pariwisata, Dewan Desak Pemkab Bantu Karyawan yang Kena PHK Akibat Corona
• Kisah Seorang Perawat di Buleleng Usai Sembuh dari Covid-19, Sempat Ditolak Masuk Rumah Kontrakan
• Empat Relawan Bagikan Paket Nasi Goreng dan Sembako di Jalan Tukad Yeh Aya Denpasar
Sebelumnya, ramai diberitakan mengenai pembangunan Ibu Kota Negara yang tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19, yang menimbulkan asumsi di masyarakat bahwa pemerintah tidak sungguh-sungguh dalam memprioritaskan anggaran.
Padahal melalui juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi, pemerintah menegaskan bahwa yang saat ini dilakukan terkait pembangunan Ibu Kota Negara hanya sebatas menjaga komunikasi dengan para calon investor saja.
Jodi menegaskan tidak ada pembicaraan mengenai penggunaan anggaran seperti yang dituduhkan.
Sebab, sesuai instruksi dan arahan Presiden, APBN 2020 sudah jelas diprioritaskan untuk penanganan Covid-19.
Bahkan sangat memungkinkan juga untuk menunda proyek IKN ini sampai situasi kondusif.
• Desa Pejeng Kangin Gianyar Tekan Pengangguran Warganya dengan Menggencarkan Proyek Desa
• Dilakukan oleh Tenaga Kesehatan, Polisi Ungkap Kasus Aborsi di Hotel di Surabaya
• Covid-19 Mulai Menjangkiti Hewan, Harimau Hingga Anjing Dinyatakan Positif
“Arahan Presiden sudah jelas bahwa saat ini seluruh fokus pekerjaan adalah mencari cara untuk penanganan pandemi Covid-19. Penggunaan APBN pun sudah diatur dengan baik oleh Menteri Keuangan untuk difokuskan pada penanganan Covid-19. Kedepan tidak menutup kemungkinan juga beberapa proyek pembangunan, temasuk Ibu Kota Negara baru, bisa ditunda sampai situasi berjalan normal kembali,” ujar Jodi di Jakarta, Senin (6/4/2020).
Namun, sebagaimana arahan dari Presiden kepada para menteri yang harus tetap menjalankan tupoksinya dengan maksimal di tengah pandemi ini, Menko Marves pun dalam hal ini ditugaskan oleh Presiden untuk menjaga komunikasi dengan para investor.
Komunikasi ini tidak hanya dari sisi pemerintahan, namun juga termasuk bahasan mengenai bantuan penanganan Covid-19.
Seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh para investor di sektor hilirisasi nikel di Indonesia yang memberikan bantuan puluhan ton alat kesehatan kepada pemerintah Indonesia.
• Stres Akibat Corona, Coba Telekonseling Gratis dengan Psikolog Pakai Aplikasi Zoom, Link di Sini
• Sing Ningeh Munyi, Satpol PP Denpasar Bubarkan Paksa Kerumunan di Salah Satu Finance
Artinya pemerintah terus menyinergikan seluruh kementerian dan lembaga untuk mencari cara terbaik untuk penanganan Covid-19 dan ketika penanganannya berjalan dengan baik, recovery atau pemulihan ekonominya bisa dilakukan dengan lebih cepat, agar masyarakat tidak terlalu lama merasakan dampaknya.
Pemerintah Indonesia juga mendapat pujian dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Direktur Pelaksana Kristalina Georgieva mengapresiasi upaya Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam menangani dampak ekonomi dan sosial dari adanya pandemi Covid-19.
IMF juga memuji koordinasi baik antara Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan dalam menangani pandemi serta pemberian perlindungan oleh pemerintah kepada UKM.
Menurutnya, kedua kebijakan ini tidak hanya berdampak nyata di lapangan, tetapi juga akan membantu peningkatan dinamika perekonomian Indonesia ketika situasi membaik.(*)