Di Tengah Pandemi Covid-19, Warga Perumahan Purnawira Denpasar Mengeluh Air PDAM Mati
"Apalagi di instagram PDAM ada imbauan bagi masyarakat untuk rajin mencuci tangan dengan air mengalir lagi. Bagaimana caranya mencuci tangan
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seorang warga di wilayah Perumahan Purnawira, Padangsambian Klod, Denpasar, Oka Rusmini mengeluh air PDAM mati pada Selasa (7/4/2020) sejak pagi.
Padahal di saat pandemi Covid-19 ini, air sangat penting.
"Apalagi di instagram PDAM ada imbauan bagi masyarakat untuk rajin mencuci tangan dengan air mengalir lagi. Bagaimana caranya mencuci tangan dengan air mengalir sementara air saja mati?" keluh Oka Rusmini.
Tak hanya sekali, kejadian seperti ini juga telah terjadi berulang-ulang kali dan permasalahannya selalu sama dikarenakan ada kebocoran.
• BREAKING NEWS: Pujiati Pingsan Lihat Rumahnya Ludes Dilalap Si jago Merah dalam Sekejap
• Cegah Penyebaran Corona, CGV Perpanjang Penutupan Bioskop
Ia pun meminta agar Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mencarikan solusi terkait masalah ini.
"Terus dan sering mati dalam jangka waktu panjang. Persoalannya tetap di tempat yang sama. Sebagai warga masyarakat Padangsambian Klod tiang mohon Pak Wali mencari solusi yang cerdas dan tepat karena sudah terlalu sering. Di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, pemimpin harus menunjukkan loyalitasnya untuk masyarakat," kata Oka.
Bahkan Oka menambahkan, dari informasi resmi di media sosial PDAM Kota Denpasar, dikatakan jika air baru akan kembali normal pada 15 April 2020 mendatang.
"Ini bahaya kalau lama airnya tidak mengalir," katanya.
Dikonfirmasi Kasubag Humas Perumda Tirta Sewaka Dharma, I Ketut Jombang Suhendra mengatakan terganggunya aliran air ini dikarenakan karet pada bendungan SPAM Penet Provinsi Bali robek.
Kejadian ini terjadi pada 7 April pukul 08.30 Wita dan membuat pendistribusian air ke Denpasar juga terganggu.
"Ada indikator bocor di bagian lepitan karet sehingga jaringan menuju PDAM ditutup dikarenakan level di rvs 5000 sudah di batas minimum," katanya.
Pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida untuk tindak lanjut penanganan.
Menurutnya, saat ini pihak BWS masih melakukan koordinasi dengan teknisi dan koordinator lapangan.
Perbaikan terkait kebocoran ini diperkirakan baru selesai pada 14 April 2020 mendatang sehingga air baru bisa mengalir normal ke Denpasar pada 15 April 2020.
Beberapa wilayah khususnya yang berada di wilayah Denpasar Barat pun terdampak seperti Jalan Gunung Sanggiang, Jalan Gunung Agung, Jalan Gunung Gede, Jalan Gunung Asem, Jalan Padang Kartika, Jalan Gunung Lebah, Jalan Gunung Lumut, Jalan Buana Raya, Perumahan Kertapura, Jalan Pura Demak, Perumnas Monang Maning serta beberapa wilayah di sekitarnya. (*)