Virus Corona

Meski Ada Peringatan dari Para Ahli, Donald Trump Sebut AS Tak Butuh Pengujian Massal Covid-19

Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump mengatakan, AS tidak perlu melakukan pengujian massal Covid-19

Editor: Wema Satya Dinata
(AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/WIN MCNAMEE)
ILUSTRASI Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan keterangan pers di Gedung Putih, Washington, pada 8 Januari 2020. 

TRIBUN-BALI.COM - Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump menyatakan, negara AS tidak perlu melakukan pengujian massal Covid-19.

Trump mengatakan meski ada peringatan oleh para ahli bahwa program yang komprehensif sangat penting untuk menyelesaikan wabah virus corona.

 Saat ditanya jurnalis CNN Jim Acosta bagaimana pemerintah dapat merencanakan penggerakan kembali ekonomi dan pengujian virus corona yang memadai, Trump bersikeras sistem di AS adalah "yang terbaik di dunia."

"Ada bagian-bagian tertentu di negara ini yang sudah dalam kondisi fenomenal, bagian-bagian lain sedang online, bagian-bagian lain turun, dan kami, di samping itu, memberikan jutaan tes setiap hari."

Perkataan Kontroversial Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Samakan Covid-19 dengan Flu Ringan

Kapolresta Denpasar Imbau Masyarakat Tak Mudik Tahun Ini dan Tetap Berada Dirumah

Bali United Bagikan 200 Ribu Masker, Pelatih Bali United Teco: Ini Bagus, Tim Medis Butuh Masker

"Kami melakukannya secara eksponensial, mengambil, dan apa yang kami lakukan dalam waktu dekat adalah pergi ke daerah-daerah tertentu di negara kami dan melakukan pengujian besar-besaran."

 "Itu tidak perlu, tetapi itu akan menjadi hal yang baik untuk dimiliki," kata presiden 73 tahun tersebut.

CNN lalu mengabarkan, beberapa detik kemudian Trump tampak bertentangan dengan komentarnya sendiri, bahwa pemerintah akan melakukan "pengujian besar-besaran" di beberapa daerah di negara itu.

"Kami ingin melakukannya dan kami akan melihat apakah bisa melakukannya."

"Apakah kamu membutuhkannya? Tidak. Apakah itu bagus dilakukan? Ya," kata Trump melanjutkan.

"Kita berbicara tentang 325 juta orang dan itu tidak akan terjadi, seperti yang dapat Anda bayangkan, dan itu tidak akan pernah terjadi dengan orang lain juga."

"Negara-negara lain melakukannya tetapi mereka melakukannya dalam bentuk terbatas."

"Kami mungkin akan menjadi pemimpin (dalam melakukan tes virus corona)," imbuhnya.

 CNN melaporkan, meski AS telah melakukan tes lebih banyak dari negara lain di dunia tapi masih tertinggal dalam hal tes per kapita.

 Dr Anthony Fauci spesialis penyakit menular ternama di AS yang bertugas pada gugus tugas virus corona mengatakan, AS harus memastikan bahwa mereka tidak lalai lagi pada pengujian ketika nantinya perekonomian digerakkan kembali.

"Kunci-kuncinya adalah memastikan bahwa kita telah menempatkan hal-hal yang tidak ada pada Januari," kata Fauci di webcast American Medical Association, Rabu (8/4/2020).

Dia melanjutkan, pemerintah akan membutuhkan kapasitas untuk melakukan pengujian yang kuat untuk "identifikasi, isolasi, pelacakan kontak".

"Akan ada kasus-kasus, kita harus menanganinya dengan cara yang tepat agar tidak mengulang situasi seperti sekarang," tambah Dr Fauci.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved