Virus Corona

Sempat Jadi Episentrum Covid-19 Pertama di Luar China, Kini Kota Daegu Laporkan Nol Kasus Baru

Dengan 6.807 kasus virus corona, Daegu menyumbang lebih dari setengah dari total infeksi di Korea Selatan.

Editor: Wema Satya Dinata
(Jung Yeon-je / AFP)
Pejalan kaki yang mengenakan masker di distrik perbelanjaan Dongseongro di kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 

TRIBUN-BALI.COM - Kota Daegu, Korea Selatan, yang pernah menjadi episentrum virus corona pertama di luar China, melaporkan nol kasus baru untuk pertama kalinya pada Jumat (10/4/2020) sejak akhir Februari lalu.

Dengan 6.807 kasus virus corona, Daegu menyumbang lebih dari setengah dari total infeksi di Korea Selatan.

Penyebaran infeksi di sebuah gereja di Daegu mendorong lonjakan kasus mulai akhir Februari.

Daegu, kota terbesar keempat di Korea Selatan, menjadi pusat wabah virus corona di negeri ginseng pasca Penyebaran infeksi di sebuah gereja di kota berpenduduk 2,5 juta orang tersebut.

Pola Persebaran Covid-19 di Indonesia Berdasarkan Riset Selama Sebulan, Bagaimana dengan Bali?

Pendaftaran Online di Prakerja.go.id, Ini 3 Tahapan Lengkap Daftar Kartu Prakerja

Ketinggian Terus Bertambah, Berikut Sederet Fakta Menarik tentang Gunung Anak Krakatau

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) ketika itu menggambarkannya sebagai "penyebaran super".

Seorang perempuan 61 tahun yang terjangkit virus corona menghadiri acara di gereja itu.

Selain itu, Korea Selatan pada Jumat (11/4) mengonfirmasi 27 kasus baru virus corona.

Ini merupakan angka terendah setelah kasus harian Covid-19 memuncak lebih dari 900 pada akhir Februari lalu.

Tambahan kasus baru itu membawa jumlah infeksi virus corona di Korea Selatan menjadi 10.450.

"Korban tewas naik tujuh menjadi 211 orang," kata Jeong Eun-kyeong, Direktur KCDC, Sabtu (11/4), seperti dikutip Reuters.

Hanya, Korea Selatan pada Jumat (10/4) melaporkan 91 pasien yang sembuh dari virus corona baru kembali positif Covid-19.

Jeong mengatakan kemungkinan virus corona "aktif kembali" dibanding pasien terinfeksi ulang.

Tapi, para pejabat kesehatan Korea Selatan menyebutkan, masih belum jelas apa yang terjadi di balik tren pasien sembuh terjangkit virus corona lagi. Penyelidikan epidemiologis masih berlangsung.

Prospek orang yang terinfeksi ulang oleh virus corona menjadi perhatian internasional.

Sebab, banyak negara berharap, populasi yang terinfeksi akan mengembangkan kekebalan yang cukup untuk mencegah kebangkitan pandemi.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved