Derita Penyakit Asam Urat dan Tak Kunjung Sembuh, Pria Paruh Baya di Jembrana Gantung Diri
Kasatlantas Polres Jembrana, AKP Yogie Pramagita mengatakan, pelaku ditemukan meninggal dunia di Jalan Danau Toba Lingkungan Terusan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Mengalami sakit asam urat yang tak kunjung sembuh, membuat IWA, pria paruh baya 68 tahun, nekad mengakhiri hidupnya.
Pelaku gantung diri karena tak kuat menahan sakitnya, yang sudah berlangsung lama.
Ditambah lagi, tidak ada yang merawat, atau pelaku hanya hidup seorang diri.
Kasatlantas Polres Jembrana, AKP Yogie Pramagita mengatakan, pelaku ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Kecamatan Negara Jembrana, Senin (13/4/2020).
• 15 Calon ABK Lolos Pemeriksaan di Gilimanuk, Diamankan di Pelabuhan Benoa dan Langsung Dikarantina
• Ekonomi Lesu, Desa Adat Bedulu Bantu Kebutuhan Pangan Warga, Desa Padangtegal Siapkan Pasar Desa
Pelaku awalnya ditemukan meninggal oleh tetangganya Fathul Muin, 44 tahun.
Kepada penyidik, Fathul yang dijadikan saksi dalam kasus gantung diri ini mengaku, bahwa ia sekira pukul 08.30 Wita datang ke rumah pelaku disuruh untuk mengecek kondisinya.
Dimana diminta oleh anak pelaku yang tinggal di Norwegia. Anak pelaku meminta seorang rekannya di Denpasar dan rekannya menelepon saksi.
"Saat tiba di rumah menurut saksi. Saksi melihat pelakusudah setengah terbaring di kursi dengan tali terlilit di leher, dan dikaitkan ke lubang fentilasi di atas pintu depan rumah," ucap Yogie dalam siaran persnya.
Akhirnya, sambung Yogie, saksi yang mendapati pelaku dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi memanggil warga sekitar kemudian melapor ke pihak kepolisian.
Kemudian, petugas Polisi menghubungi anak pelaku. Dan atas kejadian ini, anak korban yang diKonfirmasi melalui videocall whatsapp, mengaku ikhlas dengan kondisi orangtuanya.
"Dugaan korban (pelaku) bunuh diri karena frustasi atas sakit asam urat parah dan tinggal sendiri di rumah. Hasil rekam medis tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban (pelaku)," jelasnya. (*).
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/