Warga Pulau Ceningan Bakal Konsumsi Air Tawar dari Laut
Sejak awal 2020, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR terus melakukan optimalisasi terhadap sistem SWRO yang merubah air laut menjadi air tawar.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Bambang Wiyono
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pemerintah Pusat sejak 2015 membangun jaringan SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di Pulau Ceningan dan Lembongan.
Sejak awal tahun lalu, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR terus melakukan optimalisasi terhadap sistem SWRO yang merubah air laut menjadi air tawar.
Dirut PDAM Klungkung I Nyoman Renin menjelaskan, pemerintah pusat sejak Bulan Januari lalu masih melakukan optimalisasi sistem SWRO di Ceningan.
Dalam masa optimalisasi tersebut, air laut sudah bisa disuling dan sudah mengalir menjadi air siap minum.
“Saat ini SWRO masih terus tahap optimalisasi. Air sudah mampu mengalir, hanya saja masih terus disempurnakan agar nantinya bisa didistribusikan secara merata," ujar Nyoman Renin, Senin (14/4/2020).
Karena masih tahap optimalisasi, PDAM Klungkung pun belum memasang water meter untuk penarikan rekening air. Pun belum dapat memastikan kapan optimalisasi SWRO ini rampung.
"Meskipun sudah bisa mengalir, tapi saat ini SWRO belum optimal. Kami tidak dapat memastikan kapan optimalisasi rampung, apalagi saat ini ada pandemi Covid-19 sehingga kami hanya bisa bekerja di rumah," ungkap Renin.
Nyoman Renin mengungkapkan, ada 300 sambungan rumah yang rencananya akan menerima air SWRO tersebut.
Penerima didominasi di Ceningan, sementara di Lembongan hanya 4 sambungan.
Ia pun tidak memungkiri, sejauh ini jaringan air PDAM di Nusa Ceningan dan Lembongan belum maksimal.
“Perbaikan jaringan juga terus kami lakukan," ungkapnya. (*)