Corona di Indonesia

Jelang Ramadan, NU dan Muhammadiyah Bali Imbau Masyarakat Tidak Mudik Taati Aturan Cegah Covid 19

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Bali sepakat untuk meminta masyarakat mematuhi aturan pemerintah untuk memutus rantai penyebara

Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Irma Budiarti
Ilustrasi - Penumpukan kendaraan terlihat di dalam dek kapal penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk. Terpantau, arus mudik dari Bali ke Jawa H-2 Lebaran masih tinggi, Rabu (13/6/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, M. Firdian Sani

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah tahun ini tampaknya akan sangat berbeda bagi kaum muslim karena berada dalam situasi pandemi covid 19.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Bali sepakat untuk meminta masyarakat mematuhi aturan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran covid 19.

Salah satunya dengan tidak melakukan mudik atau pulang ke kampung halaman.

Seperti yang dikatakan Ketua Pengurus Wilayah NU Bali, Haji Abdul Aziz dan Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Bali, Haji Aminullah untuk menjalankan aktivitas ramadan di rumah saja dan bersilaturahmi lewat media sosial.

Karantina PMI di Badung Terus Bertambah, Hingga Kini Total Ada 109 Orang Dikarantina di 2 Hotel

Ditjen Bea dan Cukai Berikan Bantuan 21 Ribu Masker N95 untuk Tenaga Medis 

Jumlah Pasien Covid-19 Sembuh Terus Meningkat, Pasien Sembuh di Bali Bertambah 4 Orang

"Demi cinta kepada keluarga di rumah untuk sementara waktu sebaiknya jangan mudik dahulu. Yang ada di Bali tetap berhari raya di Bali. Ini juga bagian dari pencegahan sehingga kita dan keluarga terhindar dari virus Covid-19," kata Aziz.

"Meskipun terasa kurang afdhol, tapi lagi-lagi kondisi tidak memungkinkan, untuk menghindari kemudharatan musibah. Kita bisa menggunakan media sosial, setidaknya untuk menghilangkan rasa rindu dengan keluarga di kampung," sambung Aminullah.

Selain diimbau agar tidak mudik, umat muslim di Bali juga diminta untuk selalu berikhtiar dengan melakukan physical distancing.

30 Persen Warga Amerika Percaya Teori Konspirasi tentang Asal Muasal Virus Corona

13 Mantan Napi Kembali Lakukan Aksi Kriminal Setelah Dibebaskan, PKS Sayangkan Kontrol yang Lemah

Banyuwangi Siapkan Insentif untuk Santri

"Selaku umat beriman tentu saja mesti berikhtiar menghindari dan mencegah virus ini berkembang dan menyebar. Dengan berdiam diri di rumah sesungguhnya kita sudah berjihad," jelasnya.

Selama berada di rumah, Aminullah menyarankan untuk memperbanyak ibadah dan berdoa agar wabah ini segera berakhir.

Tak lupa, Abdul Aziz juga mengingatkan jika keluar rumah sebaiknya menggunakan masker dan mencuci tangan sebagai ajaran menjaga kebersihan dari agama islam.

"Diupayakan untuk memakai masker setiap keluar. Meskipun terlihat sepele ini merupakan pertahanan pertama untuk menangkal virus Covid-19. Sering mencuci tangan dengan sabun. Sebagai tuntunan umat Islam untuk hidup bersih," urainya.

15 Warga Desa Tri Eka Buana Beralih Jadi Petani Arak Setelah Kena PHK Akibat Pandemi Covid-19

Kasus Covid-19 Tertinggi di Bali, Bendesa di Denpasar Usulkan Pemkot Terapkan PSBB

PMI di Denpasar Akan Diisolasi 2x14 Hari Sebelum Bisa Komunikasi dengan Masyarakat Sekitar

Umat muslim di seluruh dunia khusunya di Bali akan melaksanakan puasa selama sebulan penuh dan insyaallah akan melaksanakan hari Raya Idul Fitri pada tanggal 24 Mei.

Abdul Aziz dan Aminullah sangat berharap kegiatan bulan suci Ramadan dan idul fitri diindahkan dengan mengikuti aturan-aturan yang dibuat pemerintah untuk bersama-sama mencegah covid 19. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved