Corona di Bali
Lewati Masa Isolasi Mandiri di Rumah, Hasil Rapid Enam PMI Klungkung Mengarah Positif
Ketiba tiba di Bali, mereka pun sudah dinyatakan sehat dan diarahkan karantina mandiri.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Komang Agus Ruspawan
Laporan Wartawan Tribun Bali Eka Mita Suputra dan Ratu Ayu
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung kembali melakukan rapid test terhadap 71 Orang Dalam Pemantauan (ODP), Selasa (21/4/2020).
Hasilnya, enam orang mengarah positif. Bahkan yang mengarah positif itu semuanya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sudah menjalani masa karantina mandiri.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, rapid test kembali dilaksanakan di Gor Swecapura, Gelgel.
Keenam orang yang hasil rapid tesnya mengarah positif, merupakan pekerja migran dari Kecamatan Klungkung.
Ketiba tiba di Bali, mereka pun sudah dinyatakan sehat dan diarahkan karantina mandiri.
Namun yang cukup mengejutkan, enam orang PMI tersebut rupanya sudah melewati masa isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Tetapi saat dites, hasilnya justru mengarah positif.
"Semuanya PMI dan sudah habis karantina mandiri. Ternyata setelah karantina mandiri, rapid testnya positif," uungkap Suwirta.
Keenam warga yang rapid testnya mengarah positif tersebut, langsung diarahkan menjalani Swab test di ruang isolasi RSUD Klungkung.
Kami masih menungggu hasil swab, mudah-mudahan hasilnya negatif," ujar Suwirta
Dengan hasil tersebut, sangat penting untuk dilakukan rapid test kepada para PMI walau sudah melewati masa karantina selama 14 hari.
Sementara hingga Selasa, (21/4/2020), jumlah warga Klungkung yang hasil terkonfirmasi positif covid 19 berjumlah 11 orang dan 3 diantaranya telah sembuh.
PMI dan Pedagang Positif
Sementara itu, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang terkonfirmasi positif yang dirawat di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng, pada Selasa (21/4/2020) siang, bertambah dua orang.
Kedua pasien merupakan seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan pedagang di salah satu desa di Buleleng.
Sekda Buleleng yang juga sebagai Sekretaris Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa menjelaskan, untuk PMI baru yang terkonfirmasi positif virus corona sebelumnya sempat menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, sehingga masa pantaunnya sudah selesai.
Namun belakangan, saat hendak mencari surat keterangan sehat di Puskesmas, hasil rapid testnya terkonfirmasi positif virus corona.
Praktis PMI itu dibawa ke RS Pratama Giri Emas untuk diisolasi dan diswab.
Belakangan diketahui, berdasarkan swab, PMI tersebut dinyatakan positif corona, sehingga Gugus Tugas melakukan tracing kepada orang-orang yang sempat kontak dengan PMI tersebut.
"Selama isolasi mandiri, PMI itu memang tidak pernah keluar rumah. Dia hanya kontak dengan lima keluarganya. Keluarganya sudah kami tracing dan dirapid, hasilnya negatif. Namun mereka tetap kami minta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah," klaim Suyasa.
Mengingat banyaknya kasus PMI yang sudah 14 hari menjalani isolasi mandiri di rumah, namun ternyata positif virus corona, Suyasa menyebut pihaknya akan kembali melakukan rapid test, khusus kepada PMI yang sudah 30 hari lalu berada di Buleleng.
"Ini memang tren baru. Ada beberapa kasus yang mengalani hal sepeti ini. Kami akan kembali me-rapid kembali PMI yang sudah 30 hari lalu berada di Buleleng. Kebijakan bupati juga akan membeli rapid antigen, agar lebih cepat bisa mendeteksi para PMI," terangnya.
Sementara untuk pedagang di salah satu desa di Buleleng yang terkonfirmasi positif, dikatakan Suyasa terinfeksi virus corona karena sempat melakukan kontak dengan salah satu pasien positif yang dirawat di Denpasar.
Sebelum diisolasi di RS Pratama Giri Emas, pedagang itu sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Buleleng.
Kala itu keluhannya demam. Karena menunjukan gejala covid, pedagang itu kemudian dirujuk ke RS Pratama Giri Emas untuk diswab, sampai akhirnya pedagang tersebut dinyatakan terkonfirmasi positif virus corona.
Suyasa menyebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, langsung melakukan tracing kepada puluhan orang yang sempat melakukan kontak dengan pedagang yang identitasnya dirahasiakan itu, termasuk para petugas medis yang sempat merawatnya di RS swasta.
"Beberapa sudah dirapid, hasilnya juga negatif," terangnya.