Kasus Pencurian Pratima di Baturiti Tabanan Masih Buram, 2 Barang Curian Ditemukan di sekitar Lokasi
Keduanya ditemukan di tempat berbeda atau beberapa ratus meter dari TKP atau di areal hutan.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
Sebelumnya, Masyarakat di wilayah Banjar Kembang Merta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, digegerkan dengan peristiwa kemalingan, Senin (20/4). Sebab, Pura Pucak Bukit Sangkur di wilayah setempat dibobol maling dan membawa kabur sejumlah barang di pura seperti salah satunya Arca berbentuk lingga Yoni yang terbuat dari kuningan.
Pelaku melakukan aksinya dengan mencongkel pintu penyimpanan pratima dan kotak sesari.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut diketahui sekitar pukul 12.00 Wita, Senin (20/4).
Peristiwa tersebut diketahui pertama kali oleh Jro Mangku Wayan darma (69) datang ke Pura Pucak Bukit Sangkur untuk mengantar penangkilan.
Namun, ia justru terkejut ketika sampai di Pura. Sebab, ia justru melihat gedong penegtegan (tempat penyimpanan Pratima) dn Gedong Meru Tumpang Tiga dalam keadaan terbuka bahkan juga berantakan.
Melihat hal tersebut, Jro Mangku pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Jro Bendesa Adat setempat dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Baturiti.
Setelah menerima laporan, polisi langsung melakukan olah TKP.
Dan hasil sementara, pelaku mengambil barang dengan cara merusak gembok tempat penyimpanan pratima menggunakan linggis. Kerugian ditaksir mencapai Rp 10 Juta.
Sejumlah barang yang hilang di Pura yang diempon oleh masyarakat Banjar Adat Kembang Merta dan Banjar Adat Antapan ini diantaranya satu arca bhatara bayu berupa topeng yang berisi mirah dan emas, perlengkapan Ida Pedanda saat muput upacara seperti ketu, Genta, Jotir, dan tempat tirta dari kuningan.
Kemudian juga Arca berbentuk linggayoni terbuat dari kuningan, dua uang
perak, uang bolong ( pis bolong ) satakan, satu buah genta uter, bunga emas dan dua kotak sesari.(*)