Corona di Bali
Sejumlah Desa di Karangasem "Lockdown", Warga Ngoyong Jumah, Warung & Toko Tutup
Suasana di Karangasem benar-benar seperti lockdown. Jalan-jalan di desa sepi dan aktivitas warga ditiadakan.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Sebagian besar Desa Adat yang ada di Kabupaten Karangasem menggelar upacara nunas ica dan ngeneng - ngening untuk memutus rantai penyebaran corona virus disease (Covid - 19).
Suasana di Karangasem benar-benar seperti lockdown. Jalan-jalan di desa sepi dan aktivitas warga ditiadakan.
Warung dan toko pun tak beroperasi selama sehari.
Satu diantaranya Desa Adat Bungaya, Kecamatan Bebandem.
• Kerusuhan di Lapas Sorong, Ratusan Napi Bakar-bakar Barang Hingga Teriak Minta Dibebaskan
• Asyiknya Susi Pudjiastuti Masak Tutut atau Keong Sawah: Makanan Enak Tidak Harus Mahal
Desa Adat Bungaya menggelar upacara ngeneng - ngening sesuai imbauan dari PHDI serta Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, dan surat imbauan prajuru Desa Adat Bungaya.
Langkah ini dilakukan untuk memutus penyebaran virus corona di Karangasem.
Sabha Desa Adat Bungaya, Gede Krisna Adi Widana menjelaskan, jalanan sekitar Bungaya sepi saat digelar upacara ngeneng - ngening.
Toko, swalayan, serta instansi yang masuk di wewidangan Bungaya tutup sementara waktu sesuai imbauan PHDI, MDA, serta kesepakatan prajuru Adat Bungaya.
• Seberapa Penting Mengambil Cuti Kerja di Masa Karantina Corona?
• 12 Orang di Tulungangung Terinfeksi Virus Corona Setelah Ikuti Tahlilan, Ini Awal Mulanya
"Upacara ngeneng - ngening cuma sehari. Kegiatan ini dilakukan karena ada musibah yakni Corona - 19. Krama adat gelar nunas ica peneduh gumi & ngeneng - ngening saat tilem sasih kedasa untuk memohon ke Ida Bhatara agar bumi menjadi sejahtera dan manusianya bahagia,"kata Gede Krisna.
Ditambahkan, selain mengelar ngeneng - ngening, semua krama Bungaya diimbau melaksanakan beberapa upacara.
Masyarakat diminta menghaturkan banten rayunan / sodaan putih kuning di sanggah kemulan.
Semua pasar, mini market, toko, warung dan sebagainya tak buka sementara.
Hal serupa juga diungkapkan, Bandesa Adat Seraya, I Made Salin.
Krama Seraya gelar ngeneng - ngening sesuai imbauan dari PHDI dan MDA Bali. Jalanan disekitar Adat Seraya lengang, dan sepi.
Warga yang keluar rumah sedikit, bisa dihitung dengan jari. Itupun yang milik keperluan mendesak.