5 Tips Agar Tidak Stres Saat Bekerja dari Rumah Selama Pandemi dengan Anak Balita
Para ahli mengatakan bahwa trik untuk mempertahankan karier saat bekerja dari rumah adalah berfokus pada rutinitas anak-anak
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Saat pandemi Covid-19, banyak perusahaan yang memberikan kebijakan pada karyawannya untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Kebijakan tersebut diberikan sebagai salah satu upaya untuk mencegah Covid-19 menyebar lebih luas.
Apa Kamu juga melakukan WFH ?
Kebijakan kerja dari rumah ( WFH) terus diperpanjang karena pandemi Covid-19 masih belum bisa diatasi.
• Gunakan Pesawat Charter Menuju Bali,225 WNI Awak Kapal Pesiar MSC Magnifica Dipulangkan ke Tanah Air
• Belajar dari Rumah untuk Siswa PAUD Sederajat di TVRI, Ini Panduan Bagi Orangtua Siswa
• Realisasikan Program Strategis di Tengah Pandemi Covid-19, Badung Serahkan Bantuan Sembako Tahap I
Walau sudah sebulan menjalankan WHF namun masih banyak pekerja yang merasa sulit beradaptasi, apalagi karena masih harus mengurus anak yang libur sekolah.
Tantangan terbesar mungkin dialami orangtua dengan anak balita.
Dimana anak menjerit, membuat rumah berantakan, atau ingin terus ditemani bermain tapi kita tetap harus bekerja dan produktif.
Para ahli mengatakan bahwa trik untuk mempertahankan karier saat bekerja dari rumah adalah berfokus pada rutinitas anak-anak, bukan pada kenyataan WFH sebagai hal baru yang merupakan efek dari wabah corona.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi anak balita dan bekerja di rumah selama pandemi
1. Jangan merombak rutinitas si kecil
Jadwal yang teratur membuat anak-anak, terutama balita, merasa aman, yang membantu mereka lebih memahami harapan yang diberikan kepada mereka ketika orangtua mulai bekerja dari rumah, kata Lee Puay Fung Veron, pakar perkembangan anak prasekolah.
Perencanaan sangat penting bagi orangtua yang bekerja dari rumah, yang bekerja dengan percepatan terkonsentrasi mungkin lebih realistis.
Ini bisa berarti memaksimalkan jam tanpa gangguan ketika waktu tidur siang balita, atau bangun lebih awal dan melanjutkan pekerjaan setelah si kecil pergi tidur.
2. Bersikap fleksibel
Rasanya tidak realistis untuk mengharapkan si kecil memahami bahwa ibu tidak dapat memperhatikan mereka ketika sedang berada dekat dengannya.