Virus Corona

Bill Gates Bela China & WHO, Sebut Amerika Serikat Sangat Buruk Tangani Pandemi Corona

Menurut Bill Gates, masih terlalu dini untuk membicarakan apakah Cina pantas disalahkan atas wabah Covid-19 atau tidak.

Editor: Wema Satya Dinata
Reuters/kompas.com
Pendiri Microsoft, Bill Gates 

TRIBUN-BALI.COM - Pendiri Microsoft, Bill Gates kembali jadi 'buah bibir' terkait virus corona.

Sosok orang terkaya dunia itu kali ini membela China yang diserang sejumlah pimpinan dunia sebagai pembawa virus corona yang tidak terbuka.

Menurut Bill Gates, masih terlalu dini untuk membicarakan apakah Cina pantas disalahkan atas wabah Covid-19 atau tidak.

Seperti dlansir Daily Mail, tidak adil menyalahkan Beijing sebagai penyebab utama menyebarnya virus corona di dunia.

Kasatlantas Polres Gianyar Tegur WNA Tak Pakai Masker

Tim Medis Puskesmas 1 Denpasar Selatan Gunakan APD Lengkap Saat Jam Pelayanan

Puskesmas 1 Denpasar Selatan Gunakan Face Shield Pada Bayi Saat Lakukan Imunisasi

Ia cenderung menyebut hal-hal seperti itu semata  'pengalih perhatian.'

"China melakukan banyak hal pada awalnya, seperti negara mana pun virus pertama kali muncul," kata pendiri Microsoft itu kepada CNN, Minggu (26/4/2020).

"Mereka dapat melihat ke belakang dan mengatakan di mana mereka melewatkan beberapa hal."

China sendiri sekarang sudah pulih, tak ada lagi angka kematian karena virus corona.

Sebaliknya Gates mengatakan bahwa AS menangani wabah COVID-19 'sangat buruk' dibandingkan dengan negara-negara lain yang telah meminimalkan kerusakan ekonomi.

"Anda tahu, beberapa negara merespons dengan sangat cepat dan melakukan pengujian, dan mereka menghindari penderitaan ekonomi yang luar biasa," katanya.

Bahkan AS yang Anda diharapkan bisa melakukan ini (mengatasi Virus Corona) dengan baik melakukannya dengan sangat buruk.

"Tapi ini belum waktunya untuk membicarakan itu."

Menurut Gates sekarang adalah waktu untuk mengambil sains hebat. Yakni memperbaiki pengujian, perawatan, dan mendapatkan vaksin melawan corona.

Hal itu akan bisa mencegah kerugian triliunan dolar AS

"Saya pikir ada banyak hal yang tidak benar dan tidak adil yang dikatakan, tetapi bahkan belum waktunya untuk diskusi itu."

Sebelumnya, pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan awal bulan ini bahwa badan intelijen sedang menyelidiki apakah coronavirus muncul dari lab di Wuhan.

Pemerintah AS bahkan menduga virus tersebut sebagai senjata biologi yang diciptakan China.

China membantah tuduhan ini, mereka mengatakan tidak ada bukti untuk mendukung klaim ini.

Konsensus ilmiah luas menyatakan bahwa SARS-CoV-2, nama resmi virus, berasal dari kelelawar.

Gates  juga membela Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, yang dituduh lunak terhadap China.

Dia menyebut WHO 'fenomenal' dan mengatakan bahwa AS sangat bergantung padanya.

"Dalam retrospektif, kita akan melihat hal-hal yang bisa dilakukan WHO lebih baik, sama seperti setiap aktor di seluruh gambar ini," katanya.

‘Tetapi WHO memiliki hubungan yang kuat dengan satu negara. Negara itu adalah Amerika Serikat.

"Jumlah orang CDC yang ada di sana, orang yang dulu bekerja untuk CDC, tidak ada badan PBB yang lebih terhubung ke suatu negara daripada WHO ke CDC."

Pada hari Minggu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan 928.619 kasus virus corona baru di AS meningkat 32.853 kasus dari jumlah sebelumnya. Mereka mengatakan jumlah kematian meningkat 2.020 menjadi 52.459.

China dan WHO telah muncul sebagai sasaran kritik terbesar dari Presiden Trump.

Trump bulan ini bahkan mengumumkan bahwa AS akan berhenti memberikan dana kepada WHO.

Presiden mengatakan bahwa organisasi itu 'gagal dalam tugas dasarnya' dalam membiarkan pandemi terjadi.(*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved