Gunakan Motor Brong, 11 Pelajar Diamankan Aparat Desa Padangsambian Klod Dini Hari Tadi
Gunakan Motor Brong, 11 Pelajar Diamankan Aparat Desa Padangsambian Klod Dini Hari Tadi
Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Saat masa Pandemi Covid-19, bukannya mengikuti imbauan dari pemerintah, 11 pelajar ini malah membuat ulah.
Aparat bersama Satgas Covid-19 Desa Padangsambian Klod mengamankan gerombolan pelajar bermotor dengan knalpot brong.
Gerombolan pelajar tersebut ditertibkan saat melintasi Wilayah Desa Padangsambian Klod Senin (27/4/2020) pukul 00.30 Wita.
Perbekel Desa Padangsambian Klod, I Gede Wijaya Saputra saat dikonfirmasi mengatakan, awalnya pelajar tersebut melintas di depan Banjar Padangsumbu Kaja.
Lantaran membuat kebisingan dan dianggap mengganggu kenyamanan, terlebih saat ini dalam masa penanganan Covid-19, aparat desa dan banjar setempat hendak melaksanakan penertiban.
Sebelum ditertibkan, pelajar tersebut bergerak ke arah Jalan Mahendradata.
“Iya di kawasan tersebut ditertibkan sebanyak 11 orang oleh masyarakat Banjar Tegallantang Kaja, sisanya berhasil kabur,” kata Gde Wijaya.
Ia mengatakan, pelajar tersebut berjumlah kurang lebih 50 orang, namun yang berhasil diamankan hanya 11 orang.
Dikatakannya, pelajar ini masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Kesebalas orang ini masih bersekolah dan berasal dari luar Kota Denpasar,” imbuhnya.
Mereka pun langsung diberikan pembinaan di Kantor Desa setempat.
Setelah itu, yang bersangkutan digiring ke Polsek Denpasar Barat untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut serta pemanggilan orang tua.
“Harusnya kan meningkatkan kewaspadaan dengan tetap berada dirumah jika tidak memiliki kepentingan yang mendesak, nah ini justru bergerombol dan konvoi membuat kebisingan dengan kenalpot brong, tentu kami merasa sangat terganggu, mengingat kejadian tersebut saat tengah malam,” katanya.
Dengan kejadian ini, ia mengimbau orang tua juga ikut mengawasi anak-anaknya agar tidak melakukan hal-hal yang negatif.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya aparat desa dan para orang tua agar lebih selektif mengawasi anak-anaknya, hal ini sebagai upaya penerapan social dan phsysical distancing untuk mendukung pencegahan Covid-19,” katanya.