Corona di Bali

PMI Bali Tolak Karantina di Jakarta, Satgas; Setelah Karantina Dipulangkan ke Bali

190 PMI asal Bali ini diminta karantina di Jakarta selama 14 hari. Mereka pun menolak, dan berharap dikarantina di Bali.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ady Sucipto
Dok PMI
Ratusan PMI Asal Bali menggelar persembahyangan bersama di atas Kapal Motor Carnival Splendor, Jumat (24/4/2020) petang kemarin. Mereka melaksanakan persembahayangan agar diiizinkan turun di Bali oleh pemerintah. Namun saat ini mereka tetap tidak diizinkan mendarat di Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selain tak bisa turun di Pelabuhan Benoa, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) Carnival Splendor juga harus mengubur mimpinya menjalani karantina di Bali.

190 PMI asal Bali ini diminta karantina di Jakarta selama 14 hari. Mereka pun menolak, dan berharap dikarantina di Bali.

Menurut perwakilan ABK Carnival Splendor, I Nengah Satwika, seluruh rekan-rekannya yang berasal dari Bali keberatan karantina di Jakarta.

Mereka khawatir karena Jakarta merupakan zona merah, wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Tanah Air.

“Sesuai rilis yang kita terima dari Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, kita akan dikarantina di Wisma Atlet Jakarta.

Seluruh ABK asal Bali menolak rencana karantina di Jakarta karena red zone,” ujar Satwika kepada Tribun Bali melalui sambungan telepon, Minggu (26/4).

Satwika yang sudah puluhan tahun menjadi pelaut ini sangat berharap bisa menjalani karantina di Bali, seperti ABK-ABK kapal pesiar lainnya baik yang turun lewat Pelabuhan Benoa dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

“Pada dasarnya kami ingin diberlakukan sama seperti mereka. Kami sudah dilarang turun di Benoa, sekarang juga tak dikasi karantina di Bali,” kata Satwika.

Sebelumnya, ada empat kapal pesiar yang sudah diterima oleh Bali dan sandar di Pelabuhan Benoa yakni Voyager of the Seas, Azamara Journey, Spectrum of the Seas, dan Ovation of the Seas.

Keempat kapal itu selama empat hari berturut-turut menurunkan ABK-nya secara bergiliran mulai dari 16 hingga 19 April 2020.

ABK yang turun dari keempat kapal tersebut, baik yang dari dalam maupun luar Bali sebanyak 911 orang.

Adapun di dalam cruise Carnival Splendor terdapat 388 PMI yang sedang perjalanan pulang dari Australia.

Dari 388 PMI, para pahlawan devisa asal Bali berjumlah 190 orang. Mereka semua saat ini dalam keadaan sehat.

“Kita semua di sini 40 hari dari terakhir bawa tamu, terus berada di laut. Hanya pernah setengah hari kapal ke darat mengisi solar, tapi tak ada satu pun kru diperbolehkan keluar kapal,” tutur Satwika, yang saat dihubungi kemarin sedang berada di perairan Jawa Tengah.

Saat dikonfirmasi terpisah kemarin, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, menyatakan karantina ABK sepenuhnya menjadi kewenangan pusat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved