Mengintip Berbagai Karya Surya Subratha Selama Berlangsungnya Pameran Online Close a Window
Disebut sebagai pameran online karena media yang digunakan dalam penyelenggaraan pameran ini adalah sosial media Instagram.
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Mulai dari tanggal 24 April 2020 sampai dengan tanggal 8 Mei 2020, I Made Surya Subratha menghadirkan pameran online bertajuk 'Close a Window'.
Disebut sebagai pameran online karena media yang digunakan dalam penyelenggaraan pameran ini adalah sosial media Instagram.
Melalui akun Instagram pribadinya, @suryasubratha_work, Surya Subratha memamerkan total 15 karyanya yang akan dipost secara bergantian dan nantinya Ia juga akan mencantumkan ke 15 karyanya tersebut kedalam feeds Instargramnya sampai dengan tanggal 30 Mei 2020.
Adapun beberapa judul karya yang telah ditampilkan Surya Subratha sampai dengan Kamis (30/4/2020) ini, yakni mulai dari The Old Chair, In the Sky with My Star, Just You and Me hingga Uncle Boni.
• BLT Dana Desa di Banyuwangi Cair, Tiap KK Bakal Terima Rp 600 Ribu
• Vietnam dan Korsel Segera Gelar KompetisiTertutup, Pelatih Bali United Teco: Berita Bagus Sekali
• Terlibat Peredaran Sabu, Novia Menangis Dituntut 6,5 Tahun Penjara
Serta nantinya juga akan ada karya-karya lainnya yang akan segera Ia posting seperti karya berjudul I Do Anything hingga My Energy.
"Mengenai judul pameran Close a Window (Menutup Jendela) sebenarnya Saya memaknai situasi ini. Dimana kita terus dianjurkan untuk berdiam diri dirumah seakan-akan kita terkadang dibuat merasa paranoid bila berada diluar rumah keinginan-keinginan Saya untuk bepergian coba saya kurangi," ungkap Surya Subratha.
Karya-karya dalam 'Close a Window' ini pun merupakan karyanya yang Ia kerjakan selama masa pandemi virus corona ini dan disebut olehnya sebagai pengalihan pikiran selama dirinya berdiam diri di rumah.
Seperti salah satu karyanya yang berjudul 'Uncle Boni' yang Ia posting pada Rabu (29/4/2020) lalu yang menceritakan tentang seseorang yang harus tetap bekerja diluar sana walaupun suasananya seperti sekarang ini.
"Untuk tanggapan teman-teman sangat positif, bahkan banyak pihak yang mendukung seperti pecinta seni maupun kolektor sangat mensuport," tuturnya.
Melalui pameran online ini, Ia pun berharap serta berpesan agar masyarakat bisa selalu berfikir postitif serta selalu menjaga kebersihan dan kesehatannya terutama di masa pandemi virus corona ini.
"Mungkin seni bukan sebagai solusi, tapi seni bisa jadi menjadi penenang," ucap pria kelahiran Badung, 12 Desember 1995 ini. (*)