Corona di Indonesia

Gunakan Travel Liar sampai Sembunyi di Bawah Terpal Truk, Berbagai Upaya Mudik di Tengah Pandemi

Berbagai upaya dilakukan, mulai dari penggunaan travel liar dan bersembunyi di bawah terpal truk ekspedisi.

Istimewa
Foto ilustrasi mudik. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Sudah lebih dari seminggu pemerintah melarang warganya mudik demi memutus penyebaran Covid-19.

Meski begitu, ada saja upaya yang dilakukan warga untuk keluar dari zona merah, salah satunya Jakarta.

Berbagai upaya dilakukan, mulai dari penggunaan travel liar dan bersembunyi di bawah terpal truk ekspedisi.

Namun, upaya tersebut tampaknya tercium oleh polisi. Aparat menggelar razia di salah satu pintu keluar Jakarta yakni di Cikarang Barat, Bekasi.

Jajaran Satlantas Polda Metro Jaya menggelar razia dari pukul 21.00 WIB hingga tengah malam pada Kamis (1/4/2020).

Praktik Travel Ilegal Selundupkan Pemudik Keluar Jakarta, Tarif dari Rp 300 Ribu Sampai Rp 500 Ribu

ASEAN Sepakati 7 Upaya Kerja Sama Pariwisata di Tengah Pandemi

Bupati Suwirta Tinjau Donor Darah Jegeg Bagus Klungkung

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, ada beberapa temuan pemudik saat razia malam itu.

Salah satunya ialah belasan travel gelap yang berupaya mengantarkan ratusan penumpang kembali ke kampung halamannya.

"Kami amankan di penyekatan Cikarang Barat, dalam waktu 3 jam saja kami amankan 15 travel gelap, travel liar, yang mengangkut kurang lebih 113 orang," kata Sambodo, Sabtu (5/4/2020).

Sebanyak 15 travel tersebut terdiri dari berbagai tujuan. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.

Mudik dari Jakarta ke Jawa Tengah: Seperti Negeri Antah-berantah

Dikenal sebagai Artis Berbakat, Ternyata Chelsea Islan Pernah 4 Kali Ditolak Saat Casting Film

Aturan Baru di Lapangan Tenis, Pemain Tak Boleh Mandi dan Bola Dibedakan

Jika Maskapai Beroperasi Kembali, Ini Ketentuan Ketat yang Harus Diterapkan

Sambodo mengatakan, setelah pelarangan mudik dan berhenti operasinya operasional penyedia transportasi resmi, para pemilik travel tersebut berupaya memanfaatkan situasi.

Mereka memanfaatkan media sosial sebagai ajang promosi untuk menggaet warga yang punya keinginan untuk kembali ke kampungnya.

"Mereka mengiklankan itu melalui media sosial. Ada melalui FB dan yang melalui WA sehingga kita ketahui, kita selidiki, dan akhirnya kita bisa amankan," ucap Sambodo

Tak memiliki saingan, para pemilik travel itu mematok tarif dengan cukup tinggi.

Conor McGregor Diprediksi Kalah di Ronde Pertama jika Melawan Manny Pacquiao

Putri Luis Milla Kagumi Bali, Sebut Putu Gede Pemain Ganteng dan Stefano Lilipaly Pemain Favorit

Pihak travel memasang harga Rp 300.000 hingga Rp 500.000 untuk satu orang pemudik.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved