Corona di Bali
Lurah dan Bendesa Buka Isolir Warga di Gatsu 1/18, Pihak Luar Selain Warga Tidak Boleh Masuk
Setelah berdiskusi dengan warga Gatsu 1/18, Lonja dan Bendesa Adat memutuskan untuk membuka isolir mandiri warga di Banjar Tegeh Sari
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah berdiskusi dengan warga Gatsu 1/18, Lonja dan Bendesa Adat memutuskan untuk membuka isolir mandiri warga di Banjar Tegeh Sari, Tonja, Denpasar Utara, Denpasar, Bali, pada Minggu (3/5/2020) pagi.
Sebelumnya, gang perumahan di Gatsu 1/18 ini ditutup aksesnya guna isolasi mandiri sejak Selasa (28/4/2020) malam lalu, setelah diketahui adanya warga setempat yang menjadi korban infeksi Covid-19 dan menginfeksi juga ke anaknya.
Oleh sebab itu, Satgas Banjar Berdaya Covid-19 Tegeh Sari memutuskan untuk menutup akes dengan tujuan agar membatasi interaksi pihak luar seperti ojek online, pedagang, tamu dari luar dengan warga setempat karena adanya faktor risiko penularan.
"Kita buka tapi warga harus ingat anjuran dari pemerintah, saat keluar cari makan, kerja atau kalau malam ditutup, dan tidak boleh menerima tamu atau kerabat dari luar, penutupan ini kan juga inisiatif warga kemarin," kata Lurah Tonja, Ade Indahsari Putri kepada Tribun Bali di lokasi.
• Saat Anak Main Dokter-dokteran, Ini Pengaruhnya untuk Perkembangan
• Makanan dan Minuman yang Baik untuk Miss V, Dapat Menjaga Kesehatan hingga Kelembaban Miss V
• Cukup Temukan Satu Titik, Berikut Tips Membelah Durian dari Penjualnya
Ade menyampaikan, pihaknya akan menyiagakan pecalang untuk menjaga lokasi setempat apabila ada ojek online atau pihak dari luar yang masuk ke gang tersebut akan dibatasi.
"Nanti ada pecalang, kalau ada ojek online ngantar makanan misalnya nanti berhenti di ujung gang dan pesanan diantarkan pecalang," katanya.
Sementara itu saat disinggung terkait risiko warga memaparkan Covid-19 saat keluar wilayah ke tempat lain.
Bendesa Adat setempat Jro Mangku Made Budiasa menuturkan, yang penting adalah warga harus mengikuti anjuran SOP Covid-19 dari pemerintah.
"Mereka kan butuh makan, kerja. Yang penting ikuti saja anjuran standar SOP Covid-19, bersihkan tangan, jaga jarak, pakai masker, kalau khawatir khawatir malah pusing stress nanti," katanya.
Pihak yang menginisiasi isolasi mandiri, Gede Mantrayasa yang juga selaku Satgas Banjar Berdaya Covid-19 setempat menjelaskan, bahwa sebenarnya konsepnya masih sama, selama isolasi mandiri sejak Selasa (28/4/2020) lalu, warga dari dalam masih tetap bisa beraktivitas ke luar.
"Sebenarnya konsepnya sama, kita isolasi mandiri, warga juga masih bisa keluar masuk kok, isolasi mandiri warga itu kami tujukan membatasi akses dari luar untuk masuk," jelas Gede. (*).