Bulan Ramadhan

Di Bulan Puasa, Beberapa Komoditi di Klungkung Turun Harga

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Klungkung melakukan pemantauan ketersediaan komodoti kebutuhan pokok di Klungkung, Senin (4/5/2020).

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Klungkung melakukan pemantauan ketersediaan komodoti kebutuhan pokok di Klungkung, Senin (4/5/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Klungkung melakukan pemantauan ketersediaan komodoti kebutuhan pokok di Klungkung, Senin (4/5/2020).

Dari hasil pantauan, memasuki bulan puasa ini beberapa komoditi harganya turun. Sementara ketersediaan beras di Klungkung masih relatif aman sepanjang massa pandemi COVID-19

Kasubag Perekonomian Setda Klungkung Tjokorda Istri Agung Wiradnyani menjelaskan, dari hasil pengecekan harga komoditi cenderung fluktuatif.

Namun beberapa komoditi mengalami penurunan memasuki bulan puasa ini, misalnya memasuki akhir bulan April sampai dengan awal bulan Mei harga bawang putih di Pasar Galiran mengalami penurunan dari Rp 30.000/kg menjadi 28.000,-/kg.

Komoditas bawang merah pada minggu keempat bulan April mencapai Rp. 45.000/kg, kemudian mengalami penurunan menjadi Rp 42.000,-/kg pada awal Bulan Mei ini.

Imun Tetap Terjaga Saat Puasa Ramadhan, Berikut 4 Fakta Penelitian Manfaat Puasa Jaga Imunitas

Membuat Anak-Anak Tetap Terhibur di Rumah dengan Ide Kreatif Print & Play dari HP Inc

HIPMI Bali Akan Gelar Musda Secara Virtual Besok

"Meski mengalami penurunan, harga komoditas bawang merah masih cukup tinggi. karena pasokan dari Bima Nusa Tenggara Barat volumenya masih terbatas karena belum memasuki musim panen raya. Sementara bawang putih stoknya di tingkat grosir  terpantau cukup banyak," jelasTjokorda Istri Agung Wiradnyani

Sementara harga cabai rawit merah terpantau setiap minggu mengalami penurunan harga, pada akhir minggu Bulan April harga cabai rawit merah Rp 15.000/kg.

Namun kemudian memasuki awal bulan Mei ini harganya merangkak naik.

"Harga bumbu-bumbuan seperti cabai rawit merah dan Lombok mengalami penurunan harga setiap minggunya, karena petani lokal sudah mulai panen cabai, sehingga pasokan ke pasar cukup banyak," jelasnya.

Tak Lagi Rapid Test, PMI Kapal Quantum of The Seas Yang Hari Ini Datang di Benoa Langsung Tes Swab

Penyaluran DAU/DBH Banyuwangi Tidak Ditunda Pemerintah Pusat

Harga omoditi yang mengalami kenaikan harga, yakni telur ayam ras yang terpantau mengalami kenaikan harga dari  21.000/kg saat akhir bulan April, menjadi 24.500/kg di Minggu pertama Bulan Mei.

Daging ayam ras juga harganya mengalami kenaikan dari Rp 26.500 menjadi  Rp 27.000/kg.

"Harga telur ayam ras dan daging ayam ras mulai mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan. Akan tetapi harus diwaspadai, mengingat permintaan akan meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri yang akan jatuh pada tanggal 25 Mei 2020.
Harga sayur mayur terpantau stabil seperti wortel, tomat, dan kentang," jelas Tjokorda Istri Agung Wiradnyani

Sementara harga beras lokal (medium) di tingkat konsumen sepanjang minggu ini  terpantau stabil yaitu Rp 10.000/kg dan beras kualitas premium Rp 11.000/kg.

Demikian juga halnya Ikan tongkol/pindang terpantau harganya stabil Rp 25.000,-/kg.

"Jumlah stok beras per 4 Mei 2020 di tingkat pedagang, KUD dan Bulog tersedia sebanyak kurang lebih 478,53 ton  dan gabah kering giling sebanyak 118 ton di 3 KUD yaitu : KUD Jaya Werdhi Takmung, KUD Panca Satya Dawan dan KUD Artha Wiguna Gelgel. Jadi stok masih aman," jelasnya.

Sedangkan komoditas pabrikan harganya juga stabil seperti gula pasir Rp 18.000/kg dan minyak goreng kemasan Rp 15.000/liter dan minyak curah Rp 12.000/kg.

"Distribusi beras maupun bahan pangan hasil pabrikan seperti minyak goreng, gula pasir, susu dari pulau Jawa dan Nusa Tenggara Barat serta Nusa Tenggara Timur terpantau lancar," ungkapnya. 

Waspadai Pasokan Komoditi dari Wilayah PSBB

Kasubag Perekonomian Setda Klungkung Tjokorda Istri Agung Wiradnyani menjelaskan, selama bulan puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri ada beberapa hal yang kiranya harus mendapat perhatian yakni penetapan pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di daerah pemasok.

"Hal ini  tentunya akan berdampak pada kelancaran distribusi pangan," ungkap Tjokorda Istri Agung Wiradnyani

Selain itu, menurutnya  juga perlu adanya pemantauan yang lebih intensif terhadap produksi lokal didalam memenuhi kebutuhan masyarakat Klungkung sebagai salah satu strategi menjamin ketersediaan stok bahan pangan.

"Selalu menjalin koordinasi dengan Bulog dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat apabila terjadi kelangkaan stok bahan pangan," tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved