Bulan Ramadhan

Imun Tetap Terjaga Saat Puasa Ramadhan, Berikut 4 Fakta Penelitian Manfaat Puasa Jaga Imunitas

Para ahli kesehatan tidak meragukan manfaat ibadah puasa dalam meningkatan sistem kekebalan tubuh atau imunitas.

Editor: Kambali
Pixabay
Ilustrasi - masjid ramadhan 2020 

TRIBUN-BALI.COM –  Saat ini, umat Islam tengah menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1441 Hijriyah. Namun, suasana Ramadan tahun ini berbeda karena bertepatan dengan pandemi Covid-19.

Menghadapi bulan Ramadhan di tengah pandemi virus ini tidaklah mudah. Selain ditiadakannya kegiatan keagamaan di luar rumah seperti shalat tarawih, masyarakat khususnya umat Islam harus tetap menjaga imunitas tubuh meski menjalankan ibadah puasa.

Puasa meningkatkan Imunitas. Umat Islam sekarang ini menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan, serta dibarengi dengan pola hidup dan pola makan yang seimbang.  

Kampung Muslim Angantiga Bali, Kisah Para Pendekar Sakti dari Serangan dan Pelarian Seorang Gadis

Hal ini dijelaskan Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit. Penerangan Agama Islam, H. Subhan Nur, Lc, M.Ag seperti dilansir kemenag.go.id. Di awali dengan keterangan Hadis:

"Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Berpuasalah niscaya kalian akan sehat.” (Hadis diriwayatkan Ath Thabrani dalam Mu’jam al Awsath)

Kampung Muslim di Bali, Kisah Balok Sakti di Kecicang Islam dan Tempat Penggal Kepala di Dangin Seme

Secara periwayatan, hadis ini tergolong lemah. Namun secara substansi, hadis ini tidak bertentangan manfaat ibadah yaitu meraih kesehatan spiritual dan fisik, serta tidak bertentangan dengan berbagai riset kesehatan yang menyimpulkan bahwa ibadah puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas.

Kalimat “niscaya kalian akan sehat” menjelaskan jaminan kesehatan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa dengan baik. Hadis ini berbicara manfaat dan tidak berbicara proses. Artinya puasa seperti apa yang menghasilkan kesehatan?

Tips Aman Berolahraga Saat Puasa, Perhatikan Beberapa Hal Ini

Pola Makan yang Seimbang

Berpuasa dapat mempunyai pengaruh yang baik bagi sistem imun, tetapi dengan beberapa catatan. Antara lain, puasa dilakukan dengan memperhatikan pola makan seimbang ketika berbuka dan sahur, istirahat cukup, tidak stres, dan olahraga cukup.

Saat puasa konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang sangat diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh terlebih dalam situasi pandemi.

Cerita Ramadhan, Pulau Rubiah Surga Snorkeling, Pusat Karantina Pertama Jamaah Haji Zaman Kolonial

Berbuka dengan kurma

Untuk menu berbuka puasa sebaiknya tidak menyantap makanan susah dicerna seperti nasi, karena lambung sudah beristirahat selama 12 jam sehingga sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna.

Berbuka puasa sebaiknya dengan beberapa butir kurma (atau makanan yang manis) dan air putih terlebih dahulu, lalu shalat Maghrib, dan setelah itu menikmati nasi beserta lauk pauk yang sehat dan bernutrisi, sebagaimana sunnah Rasulullah SAW:

Dari Anas bin Malik RA berkata, “Nabi SAW biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah).

Jadwal Imsak di Wilayah Kota Denpasar Sekitarnya & Niat Doa Berpuasa di Bulan Ramadhan 1441 H

Puasa Meningkatkan Imunitas

Para ahli kesehatan tidak meragukan manfaat ibadah puasa dalam meningkatan sistem kekebalan tubuh atau imunitas. Di masa pandemik Covid-19 ini, peningkatan imunitas akibat puasa diharapkan menjadi manfaat sendiri bagi umat muslim untuk terhindar dari virus tersebut.

Kesalahan-kesalahan Dalam Berpuasa Ramadhan

Beberapa penelitian mengungkapkan manfaat puasa bagi kesehatan, antara lain:

1. Tubuh mendapatkan fase istirahat usus dan perut serta membantu detoksifikasi (pengeluaran racun dari dalam tubuh)

2. Puasa juga bisa mengurangi kadar lemak tubuh.

Kelebihan lemak tubuh bisa merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia.

Lemak yang banyak akan memicu produksi sel, yang menyebabkan peradangan pada organ tubuh, memicu munculnya penyakit pembuluh darah dan masalah kesehatan lainnya

3. Rasa lapar memicu sel-sel induk dalam tubuh untuk memproduksi sel darah putih baru untuk melawan infeksi

Para peneliti menyebutkan bahwa puasa berfungsi sebagai 'pembalik sakelar regeneratif' yang mendorong sel induk menciptakan sel darah putih baru.

Penciptaan sel darah putih baru inilah, yang menjadi dasar regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.

Mushaf Al Qur’an Tulisan Tangan di Bali Ini Diperkirakan Ditulis Abad XVII, Cover dari Kulit Sapi

4. Puasa bermanfaat dalam merestart sistem kerja tubuh

Kondisi ini membantu menciptakan lingkungan yang sehat bagi tubuh untuk meregulasi hormon. Mereka yang makan setiap tiga sampai empat jam sekali tidak sempat mengalami lapar, sehingga tidak merasakan kemampuan tubuh untuk menyampaikan sinyal lapar.

Ketika asupan makanan untuk tubuh dihentikan selama 12 jam, tubuh dapat lebih fokus pada kemampuannya untuk meregenerasi sel. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved