Corona di Bali
Terkait Pasien Berbohong di RSUP Sanglah Bali, Hari Ini Hasil Tes Swab Tahap Dua 97 Tim Medis Keluar
Sebelumnya beredar kabar bahwa terdapat pasien yang berbohong terhadap petugas kesehatan di RSUP Sanglah Bali terkait riwayat kontak dengan PMI
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ady Sucipto
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebelumnya beredar kabar bahwa terdapat pasien yang berbohong terhadap petugas kesehatan di RSUP Sanglah Bali terkait riwayat kontak dengan PMI atau pekerja migran Indonesia.
Awalnya, ketika ditanya oleh dokter pasien tersebut tidak mengakui pernah dites dan kontak dengan PMI.
Kemudian, setelah operasi selesai, kondisi pasien tersebut memburuk.
Ketika istrinya ditanya kembali, akhirnya ia mengakui sempat mengangkut PMI.
Hal tersebut membuat sebanyak 97 tenaga medis harus melakukan karantina mandiri dan melakukan uji spesimen swab sebanyak 2 kali.
• Perawat RSUP Sanglah Ini Ciptakan Lagu Bali dengan Judul Sing Taen Menyerah
• Bali Dianggap Berhasil Lawan Pandemi Covid-19, Pemeriksaan Cepat Jadi Kunci
• Pemprov Bali Tanggapi Petisi Terapkan PSBB, Dewa Indra: Kalau Burungnya Kecil Kenapa Pakai Rudal?
Saat dikonfirmasi, Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna mengatakan, hasil dari tes swab kedua kalinya ini akan keluar pada hari ini.
Sebelumnya 97 tenaga medis ini setelah melakukan tes swab yang pertama dan hasilnya semuanya negatif.
"Sejumlah 97 tenaga medis di RSUP Sanglah masih menunggu hasil tes swab yang sudah dilakukan sebanyak 2 kali, dan hasilnya akan keluar hari ini," ungkap, Dewa pada, Rabu (6/5/2020).
Test swab dilakukan sebanyak dua kali dikarenakan mengikuti protokol pencegahan Covid-19.
Sementara untuk pasien yang sempat berbohong pernah melakukan interaksi dengan PMI sudah meninggal kemarin, Selasa (5/5/2020).
Pasien tersebut juga sudah melakukan uji swab sebanyak 2 kali dan telah dinyatakan negatif Covid-19.
Diketahui sebelumnya pasien tersebut memiliki riwayat penyakit infeksi mandibula dengan kondisi tulang rahang yang telah bernanah.
Sedangkan sebanyak 97 tim medis RS Sanglah ini masih melakukan karantina mandiri di hotel yang telah disiapkan.
Dengan adanya kejadian ini, RSUP Sanglah mengimbau kepada masyarakat luas agar selalu jujur untuk menyampaikan informasi kepada petugas kesehatan, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Terutama ketika petugas kesehatan menanyakan seputar keluhan, riwayat sakit, riwayat perjalanan, serta riwayat kontak dengan pasien convirm Covid-19 atau dalam pengawasan," imbuhnya.
Perawat RSUP Sanglah Ini Ciptakan Lagu Bali dengan Judul Sing Taen Menyerah
Salah seorang perawat RSUP Sanglah, Ns Made Mahardika atau yang biasa dipanggil Obong, ciptakan lagu Bali yang berjudul Sing Taen Menyerah (tak pernah menyerah).
Obong mendedikasikan lagunya ini untuk para tim medis yang tengah berjuang menangani pasien positif Covid-19.
Sebelumnya, Obong juga sempat merawat pasien Covid-19 sehingga ia benar-benar merasakan bagaimana perjuangan tenaga medis saat menangani pasien Covid-19.
Tidak hanya berisiko tertular saat melakukan pelayanan terhadap pasien Covid-19, dikucilkan oleh masyarakat juga merupakan risiko yang harus dihadapi oleh para tim medis.
"Saya mengalaminya secara langsung bagaimana merawat pasien Covid-19. Berisiko dan penuh kehati-hatian. Karena kedisiplinan pada standar prosedur harus dipatuhi secara mutlak," ungkap, Obong pada Selasa (5/5/2020).
Obong merupakan salah satu perawat RSUP Sanglah yang sehari-hari bertugas sebagai koordinator keperawatan pada ruangan Wing Amerta.
Sedangkan menyanyi merupakan profesi sampingan yang dimilikinya.
Sebelumnya, ia kerap menyanyi di acara internal rumah sakit.
Ia berharap lagu yang dibuatnya ini dapat memacu semangat tim medis yang saat ini tengah berjuang menangani pasien Covid-19. (*)
(*)