DBD Jadi Ancaman Mematikan yang Intai Keluarga di Dalam Rumah

Meski kerap merasa aman, nyatanya di dalam rumah kita harus waspada dengan ancaman lain, yakni kehadiran nyamuk Aedes Aegypti

TacioPhilip via Kompas.com
Ilustrasi nyamuk. 

TRIBUN-BALI.COM- Ancaman penyebaran COVID-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan beberapa daerah membuat sebagian besar masyarakat tidak lagi keluar rumah. 

Meski kerap merasa aman, nyatanya di dalam rumah kita harus waspada dengan ancaman lain, yakni kehadiran nyamuk Aedes Aegypti. 

Mengenal Kembali Demam Berdarah

‘Nyamuk DBD’, dilansir dari buku Demam Berdarah (2007) karya dr. Genis Ginanjar, punya tampilan fisik unik, seperti berukuran 3-4 centimeter (belum termasuk kaki), tubuh berwarna cokelat kehitaman dengan bagian tubuh dan tungkai tertutup sisik bergaris putih keperakan.

Penyakit DBD (demam berdarah) ini hanya bisa ditularkan oleh nyamuk betina. Tidak seperti nyamuk lain yang suka hidup di genangan air kotor, nyamuk Aedes Aegypti ini bersarang dan berkembang biak di genangan air bersih seperti bak mandi, talang air, tempat minum binatang peliharaaan, tempat penampungan air, genangan air pada barang-barang bekas, hingga baki penampung air pada dispenser dan kulkas!

Dalam sekali bertelur, nyamuk betina Aedes Aegypti mampu menghasilkan rata-rata 100 butir yang nantinya akan menetas dalam waktu satu sampai dua hari, hingga akhirnya menjadi dewasa setelah 7-8 hari.

Maka dari itu, jika tak dicegah, bisa dibayangkan berapa banyak nyamuk Aedes Aegypti yang akan mengancam dan menyebabkan kita terkena penyakit DBD?

Nyamuk Aedes Aegypti. (Shutterstock)
Apalagi penyakit ini bisa dibilang berbahaya dan bisa mematikan. Buktinya per tanggal 21 April 2020 saja, menurut Direktur Penyakit Tular Vektor Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, kasus DBD di Indonesia mencapai 45.266 kasus dengan angkat kematian mencapai 297 orang.

Cegah Sebelum Mengobati

Sebagai langkah pencegahan, menurut anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar rumah kembali aman dari bahaya nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan penyakit DBD ini.

Langkah-langkah itu adalah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat cara 3M Plus, seperti:

Menguras

Bersihkan atau kuras air yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan dispenser, penampungan air kulkas, vas bunga, dan lain-lain secara rutin agar telur-telur dari nyamuk Aedes Aegypti menghilang.

Menutup

Tutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air yang ada di dalam rumah dan di sekitar lingkungan rumah. Tempat-tempat itu diantaranya drum, kendi, toren air, dan lain-lain.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved