Jumlah Kasus DBD di Tabanan Melonjak, Selama 4 Bulan Ini Telah Lampaui Kasus Sepanjang Tahun 2019

Masyarakat harus mewaspadai kondisi sebab penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk jenis Aedes Aegypti sangat berbahaya

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
pixabay.com
Ilustrasi - Nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD. 

Setelah lengkap, barulah petugas melakukan fogging.

Kegiatan penyemprotan asap tersebut akan dilakukan pada pagi hari atau sore hari karena harus menghindari angin kencang. Sehingga kegiatan fogging akan lebih maksimal.

"Jadi kami tidak asal fogging saja, melainkan ada pengecekan terlebih dahulu. Setelah itu barulah kita bergerak dua kali. Yakni satu kali di awal dan kedua di pekan depannya. Anggaran fogging selama setahun adalah Rp 800 juta, itu untuk obat dan upah petugasnya karena mereka bukan PNS," ucapnya.

Disinggung mengenai sebaran kasus, dr Suratmika menyebutkan Kecamatan Kediri dan Tabanan paling berpotensi karena padatnya penduduk.

Selain itu, penyebaran nyamuk lebih banyak di dataran rendah sehingga dua wilayah tersebut sangat berpotensi.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved