Corona di Bali
Minta Penyaluran Bantuan Terkait Dampak Covid-19 Merata, Warga Kaliuntu Datangi Kantor Kelurahan
Dari pantauan di lokasi, kedatangan warga Kaliuntu ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian Polsek Kota Singaraja.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sekitar 10 warga Kelurahan Kaliuntu, Buleleng mendatangi kantor lurah setempat, Kamis (14/5/2020).
Mereka datang untuk meminta agar bantuan covid-19 dari pemerintah dapat diberikan secara merata, mengingat akibat pandemi ini, banyak warga yang kondisi ekonominya lemah.
Dari pantauan di lokasi, kedatangan warga Kaliuntu ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian Polsek Kota Singaraja.
Kedatangan mereka diterima oleh Camat Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka, serta Lurah Kaliuntu Ketut Artani.
• Karangasem Tambah 1 Kasus Transmisi Lokal, Wanita Paruh Baya Dinyatakan Positif Covid-19
• BREAKING NEWS: Rumah Lantai II Terbakar di Banjar Perang Desa Lukluk Mengwi Badung Kamis (14/5) Sore
• Disahkan pada Sidang Paripurna DPRD Bali,The New Normal for Tourism Terfokus pada Pariwisata Digital
Ditemui sesuai pertemuan, salah satu warga Kelurahan Kaliuntu, Dewa Made Suparta (60) mengatakan, banyak warga yang merasa bantuan yang diberikan oleh pemerintah selama pandemi covid-19 ini tidak merata.
Padahal, sejak adanya wabah virus corona ini, penghasilan warga menjadi berkurang.
Sehingga Suparta berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan baik berupa sembako atau uang tunai secara merata.
"Covid ini berdampak kepada seluruh warga, bukan hanya di Kaliuntu tapi seluruh masyarakat Buleleng bahkan dunia. Tapi kenapa bantuan yang diberikan sangat tidak adil. Ada yang dapat, ada yang tidak. Padahal sejak adanya covid, keadaan keuangan semua masyarakat jadi berkurang," ucap pria yang berkerja sebagai juru parkir di RS Kertha Usada Singaraja itu.
Selain itu, Suparta juga berharap agar pemerintah lebih transparan memberikan data, siapa-siapa saja yang menerima bantuan.
Sebab Suparta mencurigai bantuan yang diberikan tidak tepat sasaran.
"Pihak kelurahan tidak pernah jalan melihat kondisi di lapangan. Jadi data penerima bantuan yang dikirim oleh lurah ke Dinas Sosial saya rasa tidak valid. Karena bantuan yang diberikan saat ini justru diterima oleh warga yang tergolong mampu. Atau sebaliknya, dulu dia kaya namun sekarang sudah miskin dan tidak mendapatkan bantuan," terangnya.
Menyikapi keluhan warga itu, Lurah Kaliuntu Ketut Artani mengakui jika data penerima bantuan yang diserahkan oleh pihaknya ke Dinas Sosial merupakan data yang lama.
Ia mengaku belum sempat melakukan verifikasi dan validasi data sejak adanya wabah virus corona ini.
• PKM di Kota Denpasar Dimulai Besok, Pedagang Bermobil Dadakan Minta Difasilitasi Tempat Berdagang
• Jumlah Kasus DBD di Tabanan Melonjak, Selama 4 Bulan Ini Telah Lampaui Kasus Sepanjang Tahun 2019
• Dinas Koperasi UMKM Badung Pastikan Operasi Pasar Bisa Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok di Badung
Namun demikian, ia mengaku akan mencoba mengusulkan warga yang belum menerima bantuan itu ke Dinas Sosial Buleleng, sehingga bisa dibantu oleh Pemkab lewat APBD Buleleng.
Artani pun menyebut, di wilayah Kelurahan Kaliuntu, saat ini sudah ada 58 KK yang menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), 24 KK menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), 18 KK menerima bantuan sembako covid, dan 44 KK menerkma Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).