Corona di Bali

Meski Perekonomian Bali Merosot pada Triwulan I, Pelaku Usaha Optimis Akan Membaik 6–9 Bulan Kedepan

Perekonomian Bali pada triwulan I-2020 terkontraksi sebesar (-1,14) persen, disebabkan menurunnya kinerja pariwisata di tengah pandemi Covid-19

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Iliustrasi pertumbuhan ekonomi 

Selanjutnya, semakin meluasnya penyebaran Covid-19 serta kebijakan “School From Home” dan

“Work From Home” juga menyebabkan perubahan dalam pola belanja di masyarakat.

Berdasarkan hasil survei dari Nielsen Indonesia, saat ini masyarakat cenderung mengurangi aktivitas berkunjung ke supermarket, serta kegiatan makan di luar rumah.

Masyarakat mengganti menjadi aktivitas memasak sendiri di rumah serta melakukan pembelian kebutuhan secara online.

“Kondisi ini mengakibatkan peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga, untuk telekomunikasi maupun FMCG. Sebaliknya, pengeluaran untuk transportasi, pendidikan, serta leisure (wisata, makan di luar) mengalami penurunan,” jelasnya.

Selanjutnya, Nielsen juga menyatakan bahwa pola konsumsi menjelang hari raya Lebaran tahun 2020 juga diperkirakan akan sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

 Hal ini disebabkan beberapa budaya terkait dengan puasa dan Lebaran yang tidak dapat diselenggarakan seperti kumpul dan buka bersama, mudik, serta silaturahmi di hari Lebaran.

Di samping itu, belum adanya kepastian mendapatkan THR bagi masyarakat yang terdampak juga menyebabkan terbatasnya pendapatan tambahan di tahun hari raya tahun ini.

“Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, pelaku usaha diharapkan dapat lebih berinovasi dalam menciptakan peluang-peluang usaha yang sesuai dengan kondisi saat ini. Selanjutnya, dunia usaha juga perlu mempersiapkan ketika dunia sudah mulai akan memasuki kehidupan yang disebut dengan living a new normal,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved